Beranda / Sosok Kita / Sugiono: Dari Gayo ke Garda Depan Diplomasi Indonesia

Sugiono: Dari Gayo ke Garda Depan Diplomasi Indonesia

Senin, 21 Oktober 2024 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono. (Foto: Dokumentasi Gerindra). Foto; Ist


DIALEKSIS.COM | Soki - Sosok Sugiono, pria kelahiran Gayo 1979, kini menjadi sorotan setelah ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Luar Negeri RI. Perjalanan hidupnya yang penuh liku, dari anak Takengon hingga menjabat posisi strategis di kabinet, menjadi bukti bahwa takdir bisa berubah dalam sekejap mata.

Sugiono memulai pendidikannya di tanah kelahiran, menuntaskan sekolah dasar dan menengah pertama di Takengon dan Banda Aceh. Namun, takdir membawanya melangkah lebih jauh ketika ia berhasil menembus seleksi SMA Taruna Nusantara Magelang pada 1994.

Di sekolah yang dikenal sebagai tempat penempaan calon pemimpin masa depan ini, Sugiono tak sekadar menjadi siswa biasa. Ia aktif dalam organisasi siswa, bahkan dipercaya menjadi perwakilan kelas di tahun terakhirnya - sebuah pencapaian yang mengindikasikan jiwa kepemimpinannya yang mulai tumbuh.

Meski awalnya berniat meniti karir militer lewat AKABRI, Sugiono justru terpikat dengan tawaran beasiswa ke perguruan tinggi militer di Amerika Serikat. Kesempatan langka ini datang dari Danjen Kopassus saat itu, yang tak lain adalah Prabowo Subianto - figur yang kelak akan menjadi presiden yang menunjuknya sebagai Menlu.

Sugiono pun mengepakkan sayapnya ke Negeri Paman Sam, menimba ilmu di Norwich University - salah satu kampus militer tertua di Amerika. Pengalaman ini tak hanya memperluas wawasannya, tapi juga membentuk karakter dan pemikirannya sebagai calon pemimpin masa depan.

Seusai menuntaskan pendidikan di AS, Sugiono kembali ke tanah air dan mengikuti pendidikan perwira TNI. Ia lulus pada 2002 dan dilantik sebagai perwira TNI AD dengan pangkat Letnan Dua di korps Infanteri.

Namun, takdir kembali membelokkan arahnya. Sugiono memutuskan untuk pensiun dini dengan pangkat terakhir Letnan Satu, memilih untuk terjun ke dunia politik yang penuh dinamika.

Sejak 2008, ia bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai salah satu anggota pendiri. Keputusan ini menjadi titik balik dalam karirnya, membawanya ke jenjang yang mungkin tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Sugiono per Mei 2024 mencatat total kekayaan sebesar Rp10,99 miliar. Angka ini bukan sekadar nominal, tapi cerminan dari perjalanan hidupnya yang penuh liku.

Dari empat bidang tanah dan bangunan senilai Rp8,56 miliar hingga koleksi kendaraan yang mencakup Jeep Rubicon dan Toyota Alphard, harta Sugiono menggambarkan kisah sukses seorang anak Gayo yang berhasil meraih mimpinya.

Penunjukan Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri RI bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tapi juga simbol harapan bagi banyak anak bangsa. Dari pegunungan Gayo hingga ke kancah diplomasi internasional, perjalanan Sugiono menjadi bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, tak ada yang mustahil.

Kini, mata dunia tertuju pada sosok ini. Bagaimana ia akan memimpin diplomasi Indonesia di tengah tantangan global yang semakin kompleks? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun satu hal pasti, Sugiono telah membuktikan bahwa ia siap menghadapi tantangan apa pun yang menghadang di depan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda