Senin, 08 September 2025
Beranda / Sosok Kita / Siapa Sosok Sebenarnya M. Nasir Syamaun, Ketua KAGAMA Aceh

Siapa Sosok Sebenarnya M. Nasir Syamaun, Ketua KAGAMA Aceh

Minggu, 07 September 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

DIALEKSIS.COM | Aceh - Karir lelaki ini melejit untuk level Aceh, bahkan dia disebut mendapatkan reputasi rising star. Mendapatkan kepercayaan mengayuh biduk haluan pembangunan Aceh.

Kini lelaki itu dipercayakan memimpin organisasi intelektual. Muhammad Nasir Syamaun resmi menakhodai Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Aceh periode 2025 - 2030. Ia dilantik di Anjong Mon Mata oleh Sekjen PP KAGAMA yang juga Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria.

Pelantikan itu disaksikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Dalam pidato perdana, Nasir menegaskan fokus KAGAMA Aceh: menurunkan kemiskinan dengan kerja berbasis data dan kolaborasi lintas sektor. 

Nasir bukan nama baru di birokrasi Aceh. Setelah dipercaya sebagai Plt Sekda pada Maret 2025, ia dikukuhkan menjadi Sekda Aceh definitif pada 15 Agustus 2025 di Anjong Mon Mata. Jalur cepatnya di pemerintahan mengafirmasi reputasi “rising star” yang sempat disematkan media lokal. 

Di KAGAMA, ia memimpin 120 pengurus lintas bidang. Penugasan ini datang dengan harapan organisasi alumni UGM menjadi mitra strategis pemerintah daerah, bukan sekadar paguyuban. 

Nasir menamatkan S1 Administrasi Negara di Yogyakarta dan meraih Magister Administrasi Publik (MPA) di Universitas Gadjah Mada. Rekam pendidikan ini menopang cara kerjanya yang teknokratis terlihat kemampuannya dapat memetakan masalah, memilih prioritas, lalu mengeksekusi. 

Kariernya mulai melejit i sebagai pelaksana di Setda Aceh Utara (2002). Ia lalu bertugas di Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh, menangani urusan Pemilu/Pilkada, sebelum menjadi pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga. 

Tahun 2024 ia dilantik sebagai Kadispora Aceh pos yang mengasah kemampuan orkestrasi lintas-lembaga. Pada Maret 2025, Gubernur Muzakir Manaf menunjuknya sebagai Plt Sekda; Agustus 2025 ia dikukuhkan sebagai Sekda definitif. 

Di ekosistem olahraga, Nasir lama menjadi Sekum KONI Aceh, memimpin IKASI Aceh, dan terlibat di struktur PON XXI wilayah Aceh. PON 2024 menjadi panggung pembuktian, terbukti Aceh menutup hajatan nasional itu di peringkat 6 terbaik sepanjang keikutsertaan dengan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu. Rekam jejak ini membentuk gaya kerjanya target jelas, koordinasi rapat, dan disiplin eksekusi. 

Di podium pelantikan, Nasir memilih menanggapi isu kemiskinan tanpa defensif. “Fokus menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya, seraya menekankan pemetaan kantong miskin, penguatan produktivitas rumah tangga, dan hilirisasi sektor unggulan Aceh.

 Sikap ini diiringi ajakan bekerja sebagai “mitra kritis sekaligus solutif” bagi pemerintah daerah. Nada yang sama datang dari Sekjen PP KAGAMA Nezar Patria, yang menyebut KAGAMA Aceh harus menghadirkan solusi konkret bagi stunting, kemiskinan, hingga ketergantungan pada APBA. Pemerintah Aceh pun membuka pintu kolaborasi. 

Kenapa penting KAGAMA Aceh di pimpin seorang Nasir, karena berada di simpul kebijakan dan jaringan alumni lintas sektor. Sekaligus menyandang posisi sebagai Sekda Aceh dan kemampuannya terbukti berhasil membesarkan organisasi. 

Di tangan Nasir, KAGAMA Aceh diarahkan menjadi mesin gagasan yang menubuhkan pengetahuan ke kebijakan. Uji pertamanya sudah jelas, apakah jaringan alumni mampu ikut menurunkan kemiskinan Aceh secara nyata, bukan sekadar slogan.

Selamat berjuang Nasir Syamaun, semoga angka kemiskinan menunjukan grafik penurunan, tidak lagi dinobatkan sebagai provinsi “bermasalah” di Sumatera.

Keyword:


Editor :
Redaksi

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka