Beranda / Sosok Kita / Mimpi Agustyarsyah Mengentaskan Kemiskinan dari Sektor Pertanahan

Mimpi Agustyarsyah Mengentaskan Kemiskinan dari Sektor Pertanahan

Rabu, 22 Januari 2020 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Kakanwil BPN Aceh, Agustyarsyah M.P saat diwawancara Dialeksis.com, Kamis (16/1/2020). Foto: Ikbal Fanika/Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Persoalan tanah merupakan persoalan paling mendasar karena berkaitan dengan kebutuhan hajat orang banyak. Memanfaatkan tanah menjadi salah satu sektor yang mampu mengentaskan kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. 

"Kita sedang berpikir jauh ke depan bagaimana persoalan tanah ini mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran," jelas Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Aceh, Agustyarsyah M.P saat diwawancara Dialeksis.com di ruang kerjanya, Kamis (16/1/2020).

"Di antaranya dengan menyiapkan database, menguatkan kerjasama dengan stakeholder dan memberi akses informasi kepada masyarakat melalui layanan digital," tambahnya.

Sejauh ini, BPN Aceh masih fokus menyiapkan database tersebut yang nantinya sangat berguna untuk pemetaan pembangunan.

"Soal data ini paling cepat terkumpul secara komprehensif pada tahun 2023 hingga 2025 mendatang. Sebab tanpa data, kita tidak bisa melakukan apa-apa," jelas Alumnus Konservasi Sumber Daya Lahan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala itu.

Ia juga menjelaskan kalau tugas utama BPN saat ini adalah legalisasi tanah dan reformasi akses kepada masyarakat. Namun dirinya berharap, kontribusi BPN lebih dari itu, yakni terlibat besar dalam pembangunan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

"Kita juga merekomendasi agar Baitul Mal terlibat dalam mengentaskan kemiskinan melalui sektor pertanahan ini," ungkap Agustyarsyah.

"Konsepnya, tanah kosong yang ada ditanami sesuatu yang menghasilkan, kemudian Baitul Mal memberikan pendidikan koperasi, lalu mencarikan pasar dan keuntungan yang masuk ke Baitul Mal dapat digunakan untuk dibagikan ke fakir miskin," tambahnya. 

Menurutnya daerah lain sudah banyak menggunakan cara-cara seperti ini dan berhasil. Terlebih Aceh punya kekhususan seperti punya lembaga sendiri untuk mengentaskan kemiskinan yakni Baitul Mal.

"Semoga Baitul Mal ikut bergandeng tangan dengan kita (BPN) dalam mengentaskan kemiskinan melalui sektor pertanahan," ungkapnya. 

Kakanwil BPN Aceh itu juga menjelaskan, saat ini ada namanya aplikasi Sentuh Tanahku yang dapat digunakan untuk melihat database.

"Ini masih bersifat sementara karena masih proses pendataan sebagaimana yang kita jelaskan di awal. Walau itu belum sempurna, di aplikasi ini kita bisa cek berkas legalisasi tanah kita sudah sampai di mana, kemudian ada fitur supaya tanah kita tidak dibalik nama, sampai kepada layanan pengaduan," jelas pria yang sudah meraih tanda jasa Satya Lencana Karya Setya (2008 dan 2014) dari Presiden RI itu. 

Ia berharap ke depan semakin banyak stakeholder yang mau bergandeng tangan dengan BPN, di antaranya Dinas Pertanian, Baitul Mal, LSM, akademisi dan apapun itu yang tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dari sektor pertanahan di Aceh. 

"Kalau buat diskusi, silakan undang kami dan kami selalu siap datang kapanpun itu," tutupnya.

Begitulah sekilas harapan dan mimpi Agustyarsyah untuk Aceh. Berharap bisa mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui sektor pertanahan. Dan bukan tidak mungkin, dengan kesungguhan dan kerja keras lembaga tersebut, harapan menjadi Aceh Hebat sebagaimana visi misi Pemerintah Aceh dapat diwujudkan ke depan. (ahn/sm)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda