Selasa, 19 Agustus 2025
Beranda / Sosok Kita / Dari Meulaboh ke Langit Dunia, Kisah Zuwidah Dewi Jadi Pramugari Saudia

Dari Meulaboh ke Langit Dunia, Kisah Zuwidah Dewi Jadi Pramugari Saudia

Selasa, 19 Agustus 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Zuwidah Dewi pramugari Saudi Arabian Airlines (Saudia). Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Zuwidah Dewi tak pernah membayangkan langkahnya akan sejauh ini. Gadis kelahiran Meulaboh, 2001, kini menjelajahi langit dunia sebagai pramugari Saudi Arabian Airlines (Saudia). Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar (UTU) angkatan 2019 itu membuktikan bahwa keberanian mencoba hal baru bisa membawa seseorang melampaui batas impian.

Awalnya, Zuwi panggilan akrabnya ingin masuk jurusan teknik. Namun, keinginan itu ditolak keluarga. Ia pun memilih Ilmu Komunikasi. 

“Dulu sebenarnya pengen teknik, tapi karena tidak diizinkan, saya pilih Ilkom. Waktu itu juga kurang percaya diri dengan public speaking,” ujarnya. Pilihan itu terbukti tepat. Semasa kuliah, kemampuannya berkomunikasi meningkat pesat.

Ia masih mengingat peran dosen-dosennya yang memberi ruang tumbuh. “Fasilitas kampus lengkap, dosen profesional, dan suasananya mendukung mahasiswa untuk kreatif dan berani tampil,” kata Zuwi. Pengalaman itu membuatnya kian percaya diri dan adaptif.

Kini, Zuwi berada di kabin pesawat Saudia. Setiap penerbangan, ia berhadapan dengan penumpang dari berbagai negara. “Di dunia penerbangan, komunikasi itu segalanya. Apalagi harus memahami cara bicara orang dengan latar belakang berbeda,” ucapnya. Bekal dari Ilmu Komunikasi UTU, menurutnya, sangat membantu.

Namun, perjalanannya menembus maskapai Timur Tengah itu bukan perkara gampang. Ia harus bolak-balik Aceh“Jakarta tiga kali untuk mengikuti tahapan rekrutmen. Mulai dari pemeriksaan fisik, wawancara dengan agen, tes kesehatan, hingga wawancara final dengan pihak maskapai. Semua proses itu menguji daya tahan dan tekadnya.

Zuwi menegaskan ada dua bekal utama agar mudah memasuki dunia kerja: komunikasi dan bahasa Inggris. “Dua hal itu kunci. Jadi nilai plus di mata interviewer, selain profesionalitas,” ujar mantan jurnalis Harian Serambi Indonesia ini.

Sebelum mengudara bersama Saudia, Zuwi sempat mencicipi banyak pengalaman: duta wisata Aceh Barat 2021, bekerja di event organizer, menjadi relawan, model, hingga barista. Semua, katanya, adalah langkah kecil yang menuntunnya ke panggung besar.

Kalimat motivasi yang selalu ia pegang: If you never try, you will never know. Prinsip itulah yang mengantarnya mengelilingi dunia di usia muda. “Kalau kita enggak mau coba sekarang, kita enggak akan tahu bisa atau tidak. Enggak ada pengalaman yang merugikan,” tuturnya sambil tersenyum.

Kisah Zuwidah Dewi menjadi cermin bahwa alumni kampus daerah pun bisa bersinar di kancah global. Semangatnya menembus batas patut menjadi inspirasi bagi generasi muda lain.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI