kip lhok
Beranda / Sosok Kita / Belajar dari Alvin, Mahasiswa Aceh Hasilkan Ratusan Juta per Bulan dari Blog

Belajar dari Alvin, Mahasiswa Aceh Hasilkan Ratusan Juta per Bulan dari Blog

Senin, 18 Januari 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Muhammad Avanda Alvin, blogger milenial asal Lhokseumawe yang hasilkan ratusan juta setiap bulannya. [For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bisa mandiri dari passion dan hobi. Itulah yang dilakukan seorang anak muda belia asal Lhokseumawe, Aceh, yang kini kuliah di Universitas Syiah Kuala (USK).

Tak tanggung-tanggung, sebulan ia mampu menghasilkan USD 5.000 hingga USD 20.000. Jika dirupiahkan sekitar Rp 70 juta hingga Rp 281 juta per bulannya. Dengan estimasi tersebut, rata-rata milenial satu ini menghasilkan ratusan juta per bulan dengan kurs rupiah 14.074,07 sekarang.

Dia adalah Muhammad Avanda Alvin. Pria kelahiran Lhokseumawe 24 Juni 1999 bahkan berhasil membelikan mobil Honda HRV Prestige saat ulang tahun ke 17-nya beberapa waktu lalu.

"Harus siap tahan banting. Tidak semuanya berjalan lancar, tentu ada tantangan dan rintangan yang harus dilewati," ungkap Alvin kepada Dialeksis.com, Senin (18/1/2021).

Anak dari pasangan Mohd Arskadius Abdullah dan Abidah ini memulai dunia blogging saat duduk di kelas Kelas 3 MIN Kuta Blang, Lhokseumawe sekitar tahun 2008-2009 lalu. Ia terinspirasi salah satunya dari Mark Zuckerberg pemilik media sosial paling tersohor, yakni Facebook.

"Dulu suka main game. Kemudian suka juga dengan dunia teknologi, suka iseng-iseng utak-atik isi komputer. Jadi semangatnya dulu itu bukan cari uang melainkan karena hobi atau passion. Bahkan waktu itu belum tahu bahwa ngeblog bisa menghasilkan uang," ungkap Alvin menceritakan masa lalunya.

Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris USK ini kemudian mulai mencari tahu bagaimana cara menghasilkan uang dari internet melalui mesin pencari Google. Saat itu konten yang ada di blognya masih seputar anime dan belum terlalu fokus mengelolanya untuk dijadikan ladang pendapatan.

"Gajian pertama dari Adsense saat SMP (Pesantren Ulumuddin). Waktu itu senangnya luar biasa, padahal cuma cair sekitar sejutaan. Tapi untuk kita yang masih anak sekolah, itu sudah bahagia sekali," ungkapnya.

Pada saat SMA, Alvin memilih untuk home schooling agar bisa fokus mengelola blognya menjadi lebih profesional. Kerja keras tak mengkhianati hasil, di ulang tahun ke 17 Alvin mampu membelikan mobil dari hasil kerja kerasnya di dunia blogging.

Mengurusi sekitar ratusan blog, yang dilakukan Alvin saat ini adalah memperkerjakan para penulis lepas, kemudian melakukan optimasi (SEO) hingga websitenya tampil di halaman Google.

"Sekarang saya tidak lagi fokus di menulis konten, tapi mengelola bagaimana website berjalan sehingga banyak pengunjung, nah di situ terjadi banyaknya konversi dalam bentuk klik iklan dan sebagainya sehingga menghasilkan pendapatan," ujar Alvin.

Tangkap layar jumlah pengunjung salah blog milik Alvin. [For Dialeksis]

Saat ditanya apa salah satu nama blog yang dikelolanya, Alvin enggan memberikan alamat URL karena pertimbangan keamanan. "Khawatir pihak yang tidak bertanggung jawab memiliki niat tidak baik terhadap blog saya. Mohon maaf bila link website saya tidak bisa saya publikasi, tambahnya.

Selanjutnya, kepada para blogger pemula, Alvin memberikan beberapa saran agar bisa bertahan dan sukses du dunia blogging ke depan. Pertama, harus mencintai dulu dunia blogging itu sendiri.

"Memang harus passion dulu dikedepankan, bukan soal uang. Kalau cari uang sejak awal, nanti kecewa. Soalnya perlu berproses. Apalagi menghadapi tantangan seperti websitenya di-banned (dicekal), Adsense tidak dibayar dan masih banyak lagi rintangan lainnya. Banyak orang-orang menyerah di tahap ini," jelas Alvin.

Kedua, secara teknis, harus menyiapkan konten terbaik. Alvin mengibaratkan konten berupa artikel dan lain sebagainya di blog merupakan raja. Bila tidak bagus, pengunjung pun akan meninggalkan blog yang dikelolanya.

"Selanjutnya optimasi (SEO), kemudian backlink atau tautan ke website kita. Ini juga menjadi penilaian bagi Google apakah website kita layak di posisi halaman pertama Google atau tidak. Semuanya bisa dipelajari soal ini di internet, yang penting passion, sabar dan mau berproses," tambahnya.

Saat ditanya apakah tahun 2021 masih potensial di dunia blogging, Alvin menjawab masih. Walau kompetitor sudah semakin banyak, terutama media-media mainstream nasional seperti Kompas, Tempo, tribunnews dan lain-lain, dunia blogging masih bisa menghasilkan bila para blogger cermat melihat tren yang dibutuhkan masyarakat dan tahu cara-cara optimasi.

"Media-media mainstream nasional ini gencar membuat artikel di luar topik berita, seperti menerbitkan artikel yang umumnya diterbitkan oleh blogger. Hal tersebut tentu akan berdampak kepada banyak blogger pemula karena tidak sanggup untuk mengalahkan peringkat website media mainstream, ini yang sebenarnya menjadi salah satu alasan yang paling menyusahkan para blogger pemula," ungkap Alvin.

"Solusinya ya tetap tawarkan apa yang menjadi kebutuhan pembaca, buat konten yang terbaik, nanti pengunjung datang dengan sendirinya. Seperti yang saya sampaikan, konten adalah raja. Harus berikan yang terbaik," tutupnya.

Begitulah cerita singkat seorang Alvin, anak muda asal Lhokseumawe yang kini bisa mandiri dan menghasilkan ratusan juta setiap bulannya berbekal passion dan kerja keras mengurusi blog. Semoga semangat Alvin bisa tertular kepada anak-anak muda, terutama para milenial di Aceh lainnya ke depan.

Keyword:


Editor :
Fira

riset-JSI
Komentar Anda