Kasab Bule Jok, Kerajinan Warisan Kerajaan di Desa Keutapang Aceh Utara
Font: Ukuran: - +
Produksi Kasab Bule Jok, sebuah kerajinan sulaman benang emas atau perak di atas kain beludru dengan motif khas Aceh, adalah salah satu keindahan seni tradisional yang telah ada sejak masa Kerajaan Samudera Pasai. [Foto: Prokopim AU]
DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Di Desa Keutapang, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, terdapat sebuah warisan budaya yang hampir punah namun kini kembali bersemi.
Produksi Kasab Bule Jok, sebuah kerajinan sulaman benang emas atau perak di atas kain beludru dengan motif khas Aceh, adalah salah satu keindahan seni tradisional yang telah ada sejak masa Kerajaan Samudera Pasai.
Kerajinan ini telah diwariskan secara turun temurun, tapi seiring perkembangan zaman, keberadaannya sempat nyaris hilang.
Kasab Bule Jok bukan sekadar seni, melainkan juga simbol kebudayaan yang mengakar kuat di tengah masyarakat Aceh. Seiring berjalannya waktu, produksi Kasab Bule Jok sempat mengalami kemunduran dan terancam punah.
Namun, pada tahun 1999, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Utara memutuskan untuk menghidupkan kembali warisan ini. Melalui program pelatihan dan fasilitasi bahan baku, Dekranasda berupaya melestarikan kerajinan ini sebagai bagian dari warisan budaya tradisional Aceh.
Proses produksi Kasab Bule Jok menggunakan teknik tradisional yang unik. Dengan bantuan "Dang" (rangka kayu segi empat), kain beludru dijepit dan diikat erat menggunakan kain perca di keempat sudutnya. Kain ini kemudian dihias dengan jahitan kasan benang emas atau perak, membentuk motif-motif yang indah sesuai dengan produk yang diinginkan. Hasilnya bukan hanya sekadar produk kerajinan, tetapi juga karya seni yang mengandung nilai budaya tinggi.
Kerajinan Kasab Bule Jok kini kembali menemukan tempatnya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Motif-motif khasnya menghiasi pelaminan adat Aceh Utara, menjadi hiasan dinding yang mempesona, serta bertransformasi menjadi aneka produk dekorasi rumah dan kerajinan lainnya. Kehadirannya tak hanya mempercantik, tetapi juga membawa semangat pelestarian warisan budaya yang kaya.
Di tengah arus modernisasi yang terus bergerak, upaya untuk mempertahankan dan mempopulerkan Kasab Bule Jok menjadi semakin penting.
Diharapkan, langkah-langkah yang diambil oleh Dekranasda dan para perajin lokal dapat memastikan kelangsungan kerajinan ini, agar tetap menjadi bagian yang hidup dari identitas budaya Aceh Utara.
Warisan budaya seperti Kasab Bule Jok adalah bukti nyata bahwa seni tradisional mampu bertahan dan beradaptasi di tengah perubahan zaman, membawa keindahan masa lalu ke dalam kehidupan masa kini. [*]
- Diduga Pembangunan Asal Jadi, Tanggul Irigasi Ambruk di Aceh Utara
- Pj Gubernur Safrizal Apresiasi Kesuksesan Penyelenggaraan Cabor PON XXI di Aceh Utara
- Terbaring Lemas, Hasanuddin Warga Aceh Utara Diboyong Danrem Lilawangsa ke RS TNI-AD
- Abrasi Hancurkan Rumah di Aceh Utara, Warga: Pak Pj Bupati Tolong Kami