Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Festival Kemilau Pidie Meriahkan HUT Pidie Ke-513, Rayakan Sejarah dan Budaya Lokal

Festival Kemilau Pidie Meriahkan HUT Pidie Ke-513, Rayakan Sejarah dan Budaya Lokal

Senin, 23 September 2024 11:47 WIB

Font: Ukuran: - +

Pembukaan Festival Kemilau Pidie di halaman Pidie Convention Center (PCC) pada Minggu (22/9/2024) malam. [Foto: Humas Pidie]


DIALEKSIS.COM | Sigli - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-513, yang digelar dengan semarak melalui Festival Kemilau Pidie pada 22-23 September 2024 di halaman Pidie Convention Center (PCC).

Perayaan ini membawa tema yang kental dengan nilai budaya dan agama, yakni "Mesyeuhu Pidie Dengoen Piasan, Budaya Bek Leukang Lam Bingkai Agama."

Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar, secara resmi membuka acara dengan prosesi Tet Beude Trieng atau bakar meriam bambu, didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi setempat, pada Minggu (22/9/2024) malam.

Acara ini menandai dimulainya festival yang menjadi ajang perayaan kebudayaan dan penghormatan terhadap tradisi Pidie.

Dalam Festival Kemilau Pidie, masyarakat disuguhi berbagai penampilan seni dan budaya lokal yang memukau. Di antaranya adalah Seumapa atau berbalas pantun, serta atraksi budaya Geude-Geude, yang membuat suasana semakin meriah.

Tak ketinggalan, Tari Laweut, Rapai Grimpheng, dan Musik Etnik Aceh ikut memukau penonton, sementara Komedi Aceh berhasil mengundang gelak tawa dari para hadirin.

Saat membuka acara, Samsul Azhar menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan HUT ke-513 Pidie.

"Menelusuri sejarah Pidie dari masa kejayaan hingga tantangan yang dihadapi, semoga kita dapat memetik pelajaran untuk menciptakan Pidie yang gemilang, penuh nuansa kemajuan," ujar Samsul Azhar di hadapan ribuan masyarakat yang hadir.

Pj Bupati juga berharap agar perayaan HUT Pidie ini dapat menjadi simbol apresiasi terhadap budaya lokal yang diwariskan oleh para leluhur.

"Semoga perayaan ini menjadi momentum untuk melestarikan budaya Pidie yang kaya, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya dan agama," tambahnya.

Samsul menjelaskan, acara Kemilau Pidie juga mengingatkan masyarakat Pidie tentang kebanggaan dan kekukuhan iman, hingga kejatuhan muruah diri. Menurutnya, menjejaki daerah Pidie juga menelusuri tapak tilas panjang, berabad-abad dengan bermacam peristiwa, beragam bangsa memahat keinsanan sejati.

"Semoga dengan menjejakinya, batin kita dapat juga menziarahi dan memaknai berbagai rasa histori perjalanan Pedir (Pidie), menjadi pelajaran penyubur jiwa. ​Insya Allah kita akan berjumpa kembali dengan sejarah Pidie yang gemilang, penuh nuansa dan romantisme kemajuan," tuturnya.

Acara ini tidak hanya diisi dengan atraksi seni, tetapi juga diramaikan oleh pasar rakyat dan pesta kuliner khas Aceh, seperti Tet Apam, pada Sabtu (21/9/2024), sehari sebelum pembukaan resmi.

Pada Minggu (22/9/2024), festival ini semakin semarak dengan lomba Pawai Budaya yang diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), serta partisipasi seluruh kecamatan se-Kabupaten Pidie. Lomba Geude-Geude juga menjadi salah satu ajang kompetisi yang dinantikan dalam festival tersebut.

Festival Kemilau Pidie dan HUT ke-513 Kabupaten Pidie bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi refleksi akan pentingnya sejarah dan budaya dalam membentuk jati diri masyarakat Pidie. Dengan berbagai kegiatan yang menarik dan penuh makna, acara ini berhasil menyatukan masyarakat Pidie dalam semangat kebersamaan dan penghormatan terhadap warisan budaya yang kaya. [adv]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI