Event Pacuan Kuda Gayo Lues Berhasil Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Pemberian hadiah kepada pemenang pacuan kuda oleh PJ Bupati Gayo Lues Alhudri. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Gayo Lues - Pemerintah kabupaten bersama Pordasi Gayo Lues (Galus) telah berhasil menggelar event pacuan kuda di Stadion Buntul Nege Blangsere mulai tanggal 21-27 Agustus 2023.
Ajang tradisional tersebut merupakan hiburan rakyat dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Negeri Seribu Bukit tersebut.
[Foto: Tempo/Antara]Kegiatan pacuan kuda tersebut, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Galus, Jata SE MM telah banyak memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan masyarakat karena adanya perputaran uang di event tersebut.
“Diharapkan kedepan tidak hanya sebatas event ini, namun semua kegiatan juga harus terlihat pertumbuhan ekonominya, baik pada aspek pengembangan wisata dan lainnya, agar mendatangkan PAD sehingga Gayo Lues mampu mendapatkan pemasukan dari sektor pariwisata,” jelasnya kepada Dialeksis.COM, Selasa (29/8/2023).
Sekda menyebutkan, selama satu pekan penyelenggaraan, dia memperkirakan jumlah uang yang beredar mencapai Rp 15 miliar. Diperoleh dari meningkatnya hunian kamar hotel, kunjungan ke rumah makan dan restoran yang meningkat pesat.
Berakhirnya acara pacuan kuda tersebut, ditandai dengan ditutup resmi oleh Pj Bupati Gayo Lues, Alhudri pada Minggu (27/08/2023).
Dalam sambutannya PJ Bupati Gayo Lues mengucapkan terimakasih kepada Pordasi Aceh, Pordasi Aceh Tengah, Pordasi Bener Meriah, Pordasi Aceh Tenggara, terutama Pordasi Gayo Lues sebagai tuan rumah dan sekaligus pelaksana kegiatan berserta seluruh panitia, serta petugas pengamanan atas suksesnya penyelenggaraan pacuan kuda.
Alhudri mengatakan event kebudayaan ini merupakan suatu hal yang harus terus dilestarikan oleh generasi muda.
Ia berharap kegiatan ini menjadi nilai nasionalisme kedaerahan khususnya Gayo Lues yang akan menjadikan semangat untuk menciptakan iklim kebudayaan yang unggul.
Untuk diketahui, pacuan kuda ini diikuti peserta empat kabupaten yakni Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara serta Gayo Lues sebagai tuan rumah.
Kedepan, kata Alhudri, Gayo Lues juga siap menjadi tuan rumah PON (Pekan Olahraga Nasional) pacuan kuda bila Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak siap.
“Yang penting jangan sampai venue PON pacuan kuda jatuh keluar Aceh, apalagi peserta dan pecinta pacuan kuda pada PON mendatang terbanyak nantinya dari Aceh di wilayah tengah,” tuturnya.