Beranda / Referensi / Sekapur Sirih: Penolakan Terhadap Muslim Rohingya di Indonesia

Sekapur Sirih: Penolakan Terhadap Muslim Rohingya di Indonesia

Jum`at, 05 April 2024 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Biyu


Buku terbaru dari beberapa karya penulis terkenal Indonesia Murizal Hamzah. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perhatian terhadap fenomena penolakan terhadap Muslim Rohingya di Indonesia semakin menguat setelah penulis Murizal Hamzah menerbitkan bukunya yang mengungkap realitas pahit di balik sikap tersebut.

Dalam bukunya yang berjudul Muslim Rohingya Ditolak Di Indonesia Mengapa?, Hamzah menyoroti fenomena penolakan tersebut yang mencuat dengan intensitas yang mengkhawatirkan di media sosial, disertai dengan gelombang ujaran kebencian dan penyebaran hoaks yang tak terbendung.

Menurut Hamzah, meskipun penolakan terhadap Muslim Rohingya bukan hal baru di Indonesia, namun pada akhir November hingga Desember 2023, penolakan tersebut mencapai puncaknya, memunculkan pertanyaan yang mendalam.

Hamzah melakukan pendekatan dengan menghubungi seorang ulama di Aceh, yang dengan bijaksana mengajak masyarakat untuk menerima pengungsi Rohingya sebagai saudara seiman yang layak dibantu. Namun, hal ini tidak semudah yang dibayangkan mengingat gelombang penolakan yang semakin massif.

Dalam bukunya, Hamzah mengungkap bahwa penolakan tersebut dipicu oleh hoaks yang tersebar di media sosial, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyebaran ujaran kebencian oleh kelompok yang disebutnya sebagai "maop" atau hantu. Mereka secara terstruktur dan terkoordinasi menyebarkan pesan bahwa Indonesia, khususnya Aceh, telah menolak pengungsi Rohingya.

Namun, Hamzah tidak hanya mengungkap masalah, tapi juga mengingatkan akan kepedulian yang pernah ada. Pada tahun 2015, solidaritas untuk Rohingya begitu kuat di Indonesia. Bantuan disalurkan, termasuk pembangunan rumah sakit dan balai pengajian di tempat-tempat yang menjadi tempat pengungsian mereka.

Bagian terakhir buku ini membongkar akar konflik di Myanmar, yang merupakan sumber masalah bagi etnis Rohingya. Konflik antara junta militer dan gerombolan radikal telah menyebabkan pengusiran dan penderitaan bagi Rohingya. Tidak hanya itu, faktor ekonomi, seperti bisnis minyak dan gas, juga turut memperkeruh situasi.

Penyelesaian buku ini, bagian dari panggilan kemanusiaan dan nilai-nilai Pancasila, adalah upaya Hamzah untuk mengingatkan bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab moral terhadap sesama. Terima kasih disampaikan kepada para kontributor prolog, epilog, dan testimoni yang turut mendukung pemaparan dalam buku ini.

Buku ini menjadi panggilan untuk mengubah pandangan dan tindakan terhadap permasalahan kemanusiaan yang nyata. Semoga, dengan pemahaman yang lebih dalam, masyarakat dapat membuka hati untuk menerima mereka yang membutuhkan perlindungan dan bantuan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda