Pelaku Ekonomi Kreatif Diimbau Pakai QRIS saat PON XXI, Bebas Biaya Admin
Font: Ukuran: - +
Rapat Koordinasi Implementasi penggunaan QRIS Bagi Pelaku Usaha yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Kamis (8/8/2024). [Foto: dok. Disbudpar Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal meminta sosialisasi penggunaan QRIS saat Pekan Olahraga Nasional (PON) semakin gencar dilakukan. Dia juga berharap, transaksi menggunakan QRIS saat event tersebut digratiskan biaya admin.
Hal itu disampaikan Almuniza dalam Rapat Koordinasi Implementasi penggunaan QRIS Bagi Pelaku Usaha yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Kamis (8/8/2024).
Rapat dihadiri Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Bank Syariah Indonesia, SKPA dan SKPD terkait itu digelar untuk menindaklanjuti instruksi Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah.
Dalam arahannya, Bustami meminta instansi terkait untuk memfasilitasi penggunaan QRIS serta pembayaran berbasis elektronik lainnya di tempat usaha sehingga memberikan kemudahan bertransaksi bagi para kontingen PON, pengunjung maupun wisatawan.
"Penggunaan QRIS selain memudahkan transaksi selama PON berlangsung juga dapat membantu perekonomian daerah bisa lebih terstruktur," kata Almuniza.
Menurutnya, pertemuan tersebut hanya sebagai informasi awal untuk mengoptimalkan penggunaan QRIS. Penggunaan QRIS juga dinilai dapat memudahkan atlet serta tamu yang berkunjung untuk melakukan transaksi saat membeli produk dari pelaku ekonomi kreatif maupun berkunjung ke destinasi wisata.
Selama PON berlangsung, BSI dan Bank Aceh akan melakukan penambahan ATM di beberapa titik lokasi serta merchant QRIS. Almuniza berharap, penggunaan QRIS selama PON tidak mengalami kendala apapun.
"Kita berharap bisa dibentuk tim kecil yang berkoordinasi langsung dengan Bank Indonesia, dan mendata langsung kepada pelaku usaha yang belum menyediakan transaksi pembayaran online untuk segera beralih ke QRIS," jelasnya.
"Selain membentuk tim yang memang menjemput bola, kami juga meminta kepada perbankan misalnya selama ini ada beberapa transaksi yang dikenakan biaya admin dan apakah momen pada saat PON ini bisa di-free-kan sebagai momentum dalam menyambut PON sehingga diharapkan dapat menstimulus para pelaku ekonomi kreatif yang menggunakan QRIS bisa mendapatkan intensif," lanjut Almuniza.
Selama PON berlangsung, di Aceh juga akan ada 18 event wisata. Kegiatan itu akan digelar oleh Disbudpar, Balai Pelestarian Kebudayaan, UMKM, Kemenparekraf RI, maupun Kemendikbudristek RI.
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran (TIKSP) Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rachmat Ryanto menyebutkan, penggunaan QRIS lebih transparasi birokrasinya dan efesien.
“Kedepannya kita punya tantangan, bagaimana kita bisa terbuka dan real saja, kita juga harus memahami Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS), bagaimana bisa memudahkan dari penggunaan QRIS ini. Terlebih masyarakat Aceh sangat menghormati tamu dan jangan sampai tamu kita merasa tidak nyaman,” kata Ryanto.
Dirinya berharap penggunaan QRIS dapat berdampak bagi masyarakat terutama soal kemudahan transaksi. Penggunaan QRIS saat ini juga sudah diterapkan di Arab Saudi.
“Penggunaan QRIS dapat menjamin akuntabilitas sehingga penerimaan retribusi daerah akan berdampak positif, penerapan parkir menggunakan QRIS misalnya bisa kita lihat bagaimana tingkat kepercayaan masyarakat lebih efektif,” ujarnya. [*]