Beranda / PON-XXI / Atlet dan Ofisial Buru Kopi Gayo Sebagai Oleh-oleh PON XXI Wilayah Aceh

Atlet dan Ofisial Buru Kopi Gayo Sebagai Oleh-oleh PON XXI Wilayah Aceh

Sabtu, 14 September 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Atlet dan ofisial memburu Kopi Gayo sebagai oleh-oleh PON XXI wilayah Aceh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pesta olahraga terbesar nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, yang saat ini berlangsung di Aceh, tidak hanya menghadirkan berbagai kompetisi seru, tetapi juga membawa berkah bagi produk-produk lokal, salah satunya adalah kopi. 

Di antara pelaku bisnis yang merasakan lonjakan penjualan adalah Adi, pemilik Original Kopi Gayo di kawasan Peunayong, berbagi cerita tentang bagaimana kopinya menjadi primadona di kalangan para atlet dan ofisial dari berbagai provinsi.

Dalam wawancara dengan media dialeksis.com, Sabtu (14/9/2024), Adi mengungkapkan bahwa sambutan terhadap Kopi Gayo sangat meriah di acara PON kali ini. 

“Alhamdulillah, sambutan sangat meriah dari para ofisial maupun atlet. Mereka menganggap bahwa kopi ini adalah salah satu komoditi dan ciri khas Aceh. Banyak dari mereka yang bawa pulang untuk oleh-oleh,” ujar Adi.

Namun, peningkatan permintaan yang luar biasa ini membuat Adi cukup kewalahan. 

“Saya kelabakan juga ini karena stoknya kurang. Ini kan pertama kali saya ikut event sebesar PON, dan saya tidak menyangka permintaannya sebesar ini. Akhirnya, kami terpaksa menjual stok yang ada saja,” ungkapnya.

Meski demikian, dirinya bersyukur dengan antusiasme yang tinggi terhadap kopi Gayo yang ia jual.

Keberhasilan penjualan kopi Gayo selama PON XXI tidak lepas dari kualitas produk yang ditawarkan. Adi menuturkan bahwa peningkatan penjualan mencapai 80 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.

 “Jauh sekali peningkatannya, sekitar 80 persen, Sangat lumayan, karena semua orang butuh kopi, apalagi saya menyediakan kopi yang benar-benar original, tanpa campuran," ujarnya. 

Adi menekankan bahwa keaslian dan kemurnian kopinya menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pembeli. 

“Saya mempertahankan kemurnian kopinya. Jenis kopi yang saya jual itu nggak ada campuran, benar-benar kopi murni,” ujarnya. 

Menurutnya, kualitas itulah yang membuat banyak atlet dan ofisial dari luar Aceh memilih kopi Gayo sebagai oleh-oleh mereka.

Sebagai pemilik Original Kopi Gayo, Adi menyediakan berbagai jenis kopi, terutama dari varietas Arabica dan Robusta. 

Untuk Arabica, ia punya banyak pilihan, mulai dari Premium, Specialty, Peaberry, Longberry, hingga Honey dan Natural. Bahkan, ada juga kopi dengan fermentasi khusus.

Harga kopi Arabica yang dijualnya berkisar sekitar Rp220 ribu per kilogram, tergantung dari jenis dan kualitasnya.

Adi menambahkan, kopi-kopi yang ia sediakan telah melalui proses pengolahan yang menjaga cita rasa aslinya. Kopi Gayo terkenal dengan cita rasa yang unik, yang dihasilkan dari perpaduan tanah dataran tinggi Gayo dan metode pengolahan tradisional yang dipertahankan hingga saat ini.

Menariknya, para pembeli kopi Gayo di PON XXI datang dari berbagai provinsi di Indonesia.

Pengunjung dari luar Aceh merasa bahwa kopi Gayo menjadi salah satu oleh-oleh yang paling tepat untuk dibawa pulang, sebagai bentuk kenang-kenangan dari Aceh.

"Banyak yang datang ke toko kami, mulai dari atlet hingga ofisial. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan banyak yang tertarik dengan cita rasa kopi Gayo,” ungkap Adi. 

Adi mengaku bangga bisa berkontribusi dalam memperkenalkan kopi Gayo kepada masyarakat yang lebih luas melalui perhelatan nasional seperti PON XXI.

“Kopi Gayo ini memang salah satu identitas kita di Aceh, dan saya bangga bisa ikut memperkenalkannya ke seluruh Indonesia lewat acara ini,” kata Adi.

Adi berharap agar kopi Gayo bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. 

"Harapan saya ke depan, kopi Gayo bisa semakin dikenal luas. Saya yakin dengan kualitas yang kami jaga, kopi Gayo bisa bersaing di pasar internasional,” tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda