Beranda / Politik dan Hukum / Yusuf Al-Qardhawy Tekanankan Peserta Pemilu Terapkan Nilai Pancasila Saat Berdemokrasi

Yusuf Al-Qardhawy Tekanankan Peserta Pemilu Terapkan Nilai Pancasila Saat Berdemokrasi

Minggu, 06 Agustus 2023 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Aulia

Logo Bawaslu Banda Aceh. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh - Nilai-nilai luhur Pancasila yang termaktub dalam kelima sila Pancasila, masyarakat bisa dipraktekan  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk saat penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang 2024. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pedoman bagi para peserta Pemilu sekaligus masyarakat sebagai pengguna hak pilih agar tidak mengusung sentimen agama untuk keperluan memeroleh dukungan suara atau memenangkan Pemilu. 

Sila pertama mengajarkan memberi kebebasan kepada masing-masing individu untuk menyakini agama dan kepercayaan masing-masing, menghormati agama orang lain, sekaligus tidak memaksakan kehendak atas agama dan kepercayaan yang diyakininya kepada orang lain.

Demikian pula, dalam perhelatan Pemilu, banyak pemikiran menyampaikan sudah semestinya, setiap pemilih diberi kebebasan untuk menentukan preferensi pilihannya (atas partai politik atau calon) berdasarkan keyakinan hati nurani masing-masing. Dijelaskan juga dalam isi konstitusi UUD 45 menegaskan termasuk keyakinan agamanya, tanpa memaksakan keyakinan itu kepada orang lain, melainkan harus saling hormat menghormati atas keyakinan orang lain dalam menjatuhkan pilihan politiknya. 

Terkait hal tersebut, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Banda Aceh, Dr. Yusuf Al-Qardhawy mengatakan, kampanye negatif dengan memanfaatkan sentiment keagamaan demi memenangkan sebuah kontestasi politik, telah terbukti menimbulkan dampak keterbelahan, polarisasi, saling curiga, permusuhan, saling benci dan menebar dendam berkepanjangan sesama anak bangsa. 

"Keadaan seperti itu tentu berlawanan dengan hasrat dan suasana kebatinan para pendiri negara kita saat melahirkan Pancasila dahulu, yang justru melalui Pancasila itulah, mereka berkeinginan untuk menyatukan berbagai golongan yang ada di bangsa kita, dengan menempatkan Pancasila di atas semua golongan," jelasnya.

"Setidaknya hal tersebut seperti tersirat dalam pidato Bung Karno tentang Pancasila pada 1 Juni 1945," tegasnya lagi.

Dr. Yusuf Al-Qardhawy menerangkan pemilih milenial pada Pemilu 2024 nanti diperkirakan mencapai 60 persen dari dari lebih 200 juta pemilih. Artinya, mereka memiliki suara potensial yang dapat menentukan masa depan negeri ini. Di era digital ini para pemuda dan pemudi diharapkan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tatanan berbangsa dan bernegara. 

"Pancasila harus dijadikan pedoman sekaligus norma sosial dan hukum dengan tidak menafikan dogma agama sebagai main value," ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Minggu (6/8/2023).

Ia juga menyampaikan, Pancasila sebagai 'grundnorm' dan juga 'way of life' bangsa ini tidak menjadi 'lips service' semata, melainkan diimplementasikan secara komprehensif, dan tentu negara atau pejabat publik harus menjadi top leader menjalankan nilai-nilai Pancasila, jika tidak agak berat rasanya masyarakat menjalankannya. 

Kendati demikian, lanjutnya kita harus tetap mulai menjalankan nilai-nilai Pancasila itu, paling tidak terhadap diri kita sendiri dan keluarga kita. 

"Salah satu nilai Pancasila yang amat penting pada pesta demokrasi adalah menjadi warga negara yang patuh dan taat aturan pemilu, lebih-lebih mereka sebagai peserta pemilu," pungkasnya [Auliana Rizky]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda