Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Aceh Tenggara, Yahdi Hasan buat pertemuan untuk menangkan Mualem-Dek Fad. Foto: for Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Kutacane - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Aceh Tenggara, Yahdi Hasan, memastikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhullah (Dek Fad), akan meraih kemenangan telak di Aceh Tenggara pada Pilkada 2024. 

Menurut Yahdi, seluruh elemen tim pemenangan, yang terdiri dari Partai Aceh (PA), Komite Peralihan Aceh (KPA), serta koalisi partai pengusung dan simpatisan, telah berkomitmen untuk memenangkan pasangan nomor urut 02 di wilayah tersebut.

Yahdi mengungkapkan bahwa dalam dua periode Pilkada sebelumnya, Mualem mengalami kekalahan telak di Aceh Tenggara. Pada Pilkada 2012, meskipun pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (ZIKIR) berhasil memenangkan kursi gubernur, Mualem kalah di Aceh Tenggara. Begitu juga pada Pilkada 2017, ketika Mualem mencalonkan diri sebagai calon gubernur, ia hanya memperoleh 17 ribu suara dari total 121 ribu suara sah di Aceh Tenggara.

Namun, Yahdi menegaskan, untuk Pilkada 2024, tim pemenangan tidak akan membiarkan Mualem kembali gagal di wilayah ini. 

"Kami tidak mau Mualem yang kini berpasangan dengan Dek Fad kalah lagi di Aceh Tenggara. Ini menjadi tanggung jawab bersama kami di tim pemenangan," tegasnya, Selasa (19/11/2024). 

Yahdi juga menambahkan bahwa dirinya telah dipercaya oleh Muzakir Manaf (Mualem) dan Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) sebagai ketua tim pemenangan di empat kabupaten di Aceh bagian tengah, yakni Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara sejak 2012. Oleh karena itu, kemenangan kali ini dianggapnya sebagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan penuh dedikasi.

Lebih lanjut, Yahdi mengimbau masyarakat Aceh Tenggara untuk berpolitik dengan lebih dewasa dan memahami dinamika politik yang ada. Menurutnya, kedewasaan politik akan membantu terciptanya suasana yang kondusif untuk meraih kemenangan yang lebih bermartabat. 

"Mari kita bangun Aceh Tenggara dengan semangat persatuan dan kedewasaan politik yang lebih baik," tutup Yahdi.[]