Ulama dan Tokoh Masyarakat Aceh Jaya Minta Mendagri Tunjuk Putra Daerah untuk Pj Bupati
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ulama dan tokoh Masyarakat Aceh Jaya. [Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Calang - Ulama Kabupaten Aceh Jaya Tgk Mustafa Sarong berharap Pj Bupati Aceh Jaya nantinya dari kalangan putra daerah bukan dari luar daerah seperti sebelumnya sudah menjabat.
“Kami sangat berharap kepada pihak pusat untuk dapat menunjuk putra daerah sebagai Pj Bupati Aceh Jaya bukan dari luar daerah,” ungkap Tgk Mustafa Sarong yang juga mantan Ketua MPU Aceh Jaya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Rabu (27/12/2023).
Ia menjelaskan kalau pihaknya juga mengharap Pj Bupati jangan dari luar Aceh Jaya karena tidak mengerti permasalahan yang selama ini terjadi di Aceh Jaya.
“Kita sangat mendukung Pj Bupati dari putra daerah untuk mensukseskan pemilu yang damai dan mengerti permasalahan daerah sehingga pembangunan juga akan tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu masyarakat Aceh Jaya yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kita Peduli, Abdo Rani meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia supaya memberikan kepercayaan kepada putra Aceh Jaya untuk memimpin Aceh Jaya.
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya sudah dua kali mengusulkan putra Aceh Jaya untuk ditunjuk sebagai Penjabat Bupati setempat namun tetap diabaikan.
“Pemilu harus dikawal dan dijamin keamanan oleh semua pihak, sehingga pelaksanaan Pimilu di Aceh Jaya dapat berjalan dengan aman dan sukses,” jelas Abdo Rani yang juga selaku LSM Kita Peduli Aceh Jaya di Calang, Selasa, 26 Desember 2023.
Dia menyatakan, kalau jangan sampai kondisi yang sedang kondusif malah terganggu oleh kebijakan Mendagri yang tidak memihak kepada masyarakat Aceh Jaya.
Abdo Rani juga menyebutkan bahwa permintaan masyarakat untuk ditunjuk putra Aceh Jaya sebagai Pj Bupati bukan tampa dasar. Apalagi Aceh Jaya saat ini sangat jauh tertinggal dari pada Kabupaten tetangga.
“Sudah cukup kegaduhan dimasyarakat selama Aceh Jaya dipimpin oleh orang luar yang tidak paham kultur, budaya serta sosio kemasyarakatan Aceh Jaya,” tambahnya.
Abdul Rani menilai hanya sosok Teuku Reza Fahlevi yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang ditinggalkan oleh Pj sebelumnya, baik itu Bumdesma, KUR untk Rakyat Kecil, Program TORA dan tentunya penyelenggaran Pemilu yang damai dan lancar.
Coba dilihat berapa jumlah defisit anggaran dan PAD Aceh Jaya, harusnya Penjabat Bupati berani melalukan terobosan untuk bangkit dari keterpurukan.
“Kami masyarakat sangat berharap agar Pj Bupati Aceh Jaya dijabat oleh putra Aceh Jaya, dan ini merupakan permintaan masyarakat Aceh Jaya kali ketiga,” tegasnya.
Sementara itu, secara terpisah, Ketua MAA (Majelis Adat Aceh) Aceh Jaya, Anwar Ibrahim menyampaikan hal yang sama, dan berharap Pemrintah Pusat bisa melihat kepentingan rakyat bawah serta agar lebih memahami kultur daerahnya.
“Tentu kami berkeyakinan Mendagri dapat mengambil keputusan untuk menunjuk putra Aceh Jaya sebagai Pj Bupati agar lebih memahami kultur Daerah,” kata Anwar.
“Peran penting Putra daerah dalam memahami segala permasalahan dengan menjunjung tinggi kearifan lokal akan menciptakan kedamaian dan ketentramam dimasyarakat,” ujarnya.