DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dr. Syarfuni, tokoh masyarakat asal Seunuddon, Aceh Utara mengatakan Mualem, atau yang memiliki nama lengkap Muzakir Manaf, adalah tokoh yang tak asing lagi di Aceh.

Ia dihormati atas perannya yang krusial dalam menjaga perdamaian pasca penandatanganan Perjanjian Helsinki antara Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2005. 

Sebagai salah satu tokoh kunci dalam proses rekonsiliasi, Mualem berhasil membangun fondasi yang kokoh untuk menjaga stabilitas Aceh pasca konflik.

“Mualem adalah simbol keberanian dan perdamaian di Aceh. Ia tidak hanya menyatukan berbagai elemen masyarakat, tetapi juga memberikan harapan baru kepada generasi muda Aceh,” ujar Dr. Syarfuni kepada Dialeksis.com, Kamis (21/11/2024).

Menurutnya, kemampuan Mualem dalam menyelesaikan konflik dan membawa harmoni di Aceh menjadi modal besar untuk memimpin daerah ini menuju masa depan yang lebih cerah.

Bersama pasangannya, Dek Fadh, pasangan ini berkomitmen untuk memperjuangkan pembangunan Aceh yang sejahtera, adil, dan inklusif. 

Dek Fadh, seorang tokoh muda yang dikenal memiliki semangat pembaruan, diharapkan dapat melengkapi kepemimpinan Mualem dengan ide-ide segar yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Pasangan Mualem-Dek Fadh telah memaparkan visi mereka yang mencakup pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan, peningkatan pendidikan, dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Selain itu, mereka juga bertekad untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Aceh yang tertuang dalam MoU Helsinki, serta memastikan transparansi dalam tata kelola pemerintahan.

“Masyarakat Aceh membutuhkan pemimpin yang tidak hanya paham sejarah, tetapi juga memiliki strategi konkret untuk menjawab tantangan masa depan. Kami percaya Mualem dan Dek Fadh adalah pasangan yang ideal,” pungkas Syarfuni. [nh]