Tim Mualem-Dek Fadh Tanggapi Pernyataan Abu Mudi saat Maulid Nabi
Font: Ukuran: - +
Juru bicara Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Tgk H Muhammad Nur M.Si. Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Aceh - Juru bicara Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Tgk H Muhammad Nur M.Si, angkat bicara menanggapi klarifikasi Abu Mudi dalam peringatan Maulid Nabi di Dayah Misbahul 'Ulum Diniyyah Al-Aziziyah (MUDA), Bireuen Bayen, Aceh Timur.
"Mana mungkin seorang ulama dalam pernyataannya ingin memecah belah masyarakat. Ulama justru membawa pesan sejuk sesuai tuntunan Nabi," kata Muhammad Nur.
Muhammad Nur menjelaskan, kunjungan Dek Fadh ke kediaman Abu Mudi di Samalanga beberapa waktu lalu merupakan hal yang lumrah. Menurutnya, sebagai mantan santri, Dek Fadh memiliki penghormatan tinggi kepada para ulama.
"Sebagai seorang yang pernah menjadi santri, Dek Fadh sangat menghormati para ulama. Kini, beliau mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur bersama Mualem dan menjalin hubungan baik dengan para ulama merupakan bentuk kesantunan serta penghormatan terhadap mereka untuk mendapat doa restu," ujarnya.
Muhammad Nur menyayangkan jika peringatan Maulid Nabi yang suci dijadikan ajang politik. Ia menilai pernyataan Abu Mudi dalam acara tersebut cenderung menyudutkan Dek Fadh dan berpotensi menimbulkan tafsiran yang kurang baik terhadap niat tulus seseorang kepada ulama.
Ia mengingatkan pentingnya peran ulama sebagai warisatul Anbiya yang harus menjadi panutan umat. "Sebagai manusia, ulama bisa saja khilaf, namun tetap harus berusaha menjadi teladan yang adil dan bijaksana," ujarnya.
"Jika ulama seperti Abu Mudi menyampaikan pernyataan yang menyudutkan calon pemimpin, sungguh tragis bagi masa depan Aceh. Semoga ulama-ulama Aceh senantiasa diberi hidayah dan petunjuk Allah SWT, demi menjadikan Aceh sebagai contoh Negeri Syariat Islam bagi Indonesia," tutup Muhammad Nur.