Samsul Bahri, alias Sarjev Hirzy Wakil ketua bidang budaya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP-PA). Foto: for Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | Aceh - Perolehan nomor urut 2 oleh pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah dalam Pilkada Aceh 2024 menuai berbagai tafsir filosofis. Merespon perihal nomor tersebut Samsul Bahri, akrab disapa Sarjev Hirzy setempat melihat nomor tersebut sarat makna dalam konteks sosial-budaya Aceh.

"Konsep 'due' atau dua dalam filosofi Aceh sering diartikan sebagai keseimbangan," ujar Sarjev Hirzy, Wakil ketua bidang budaya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP-PA), Senin (23/9/2024). 

Ia menjelaskan bahwa keseimbangan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari dunia-akhirat hingga adat-syariat.

Muzakir Manaf, calon gubernur yang akrab disapa Mualem, menyambut positif nomor urut tersebut. 

"Ini bukan sekadar angka, tapi simbol filosofis yang kaya makna," katanya kepada Dialeksis usai pengundian di kantor KIP Aceh.

Sementara itu, Fadhlullah, calon wakil gubernur, menekankan aspek kerjasama. 

"Dua melambangkan partnership. Kami berkomitmen membangun Aceh bersama seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Pandangan lain disampaikan Aryos Nivada, pengamat politik dan keamanan, melihat potensi narasi kampanye dari nomor ini. 

"Mereka bisa mengangkat tema 'Pilihan Kedua, Pilihan Terbaik' atau 'Dua Untuk Aceh Baru'," katanya. 

Aryos menambahkan, dalam konteks demokrasi, angka 2 bisa diartikan sebagai alternatif atau pilihan. Selain itu kata Aryos tafsir nomor urut 2 dapat diartikan mengusung narasi 'Dua Untuk Perubahan'.

Meski demikian, para pengamat mengingatkan bahwa tafsir filosofis bukanlah penentu utama dalam Pilkada. 

"Yang terpenting tetap program kerja dan kedekatan dengan rakyat," kata Aryos, pendiri Jaringan Survei Inisiatif.

Pilkada Aceh 2024 akan digelar pada 27 November 2024, bersamaan dengan pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia. Selain pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah, ada pasangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi yang memperoleh nomor urut 1. [ra]