DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kader senior Partai Golkar Aceh, Qamaruzzaman Hagny menyambut baik siapapun yang mencalonkan diri sebagai calon ketua umum di Musyawarah Daerah (Musda) ke-XII mendatang.
Bagi mantan anggota DPRK Banda Aceh itu, terpenting calon ketua harus memiliki kapasitas dan kompetensi yang teruji, serta bisa memajukan Golkar ke depan.
"Karena Golkar ini partai besar, sosok calon ketua itu yang penting dia bisa memimpin dan tidak menganggu stabilitas partai itu sendiri," ucapnya kepada Dialeksis.com, Kamis (17/7/2025).
Terkait adanya informasi bahwa pihak eksternal tengah melobi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk mendapatkan diskresi agar bisa ikut dalam bursa pencalonan Ketua DPD I Golkar Aceh. Menurut dia, hal itu lazim dilakukan dan bukan pertama kalinya.
"Itu memang sebuah dinamika dan banyak terjadi di Golkar atau partai lain yang diberi diskresi. Dulu pernah Ilham Pangestu yang berasal dari Gerindra mendapatkan diskresi dari DPP Golkar untuk menjadi calon Ketua Golkar Kota Langsa," katanya.
Terpenting, sambungnya, semua calon mengikuti petunjuk pelaksanaan (Juklak) Musda.
Terkait dinamika Musda Golkar yang terus bergulir saat ini, ia meminta semua pihak tidak perlu berpolemik berkepanjangan.
"Jadi bagi kader Golkar harap tenang, tidak perlu ribut-ribut menghadapinya, selama aturan Partai memberi ruang, ayo kita bergabung bersama," ucapnya.
Ia berharap, Musda bisa terlaksana sesuai dengan Juklak dan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Kami berharap, dari Musda nanti lahir ketua dan pengurus yang kredibel, bisa membawa Golkar menuju ke arah yang lebih baik," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, sejauh ini terdapat empat nama yang digadang-gadang akan bertarung dalam Musda untuk memperebutkan kursi Ketua DPD I Golkar Aceh.
Keempat nama tersebut, Teuku Raja Keumangan (TRK), Ali Basrah, Andi HS, dan Bustami Hamzah. [nor]