DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) Aceh mengatakan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite semakin menekan masyarakat Aceh di tengah masa pemulihan pascabanjir dan longsor.
Ketua PW SEMMI Aceh, Teuku Wariza Arismunandar, mengatakan bahwa pihaknya menerima banyak laporan langsung dari masyarakat mengenai dugaan penimbunan dan pengalihan distribusi Pertalite dari jalur resmi.
Operasi gelap itu, menurut Wariza, diduga melibatkan oknum aparat berseragam yang selama ini berperan sebagai pelindung jalannya mafia.
“Kami melihat dan mendengar langsung dari masyarakat terkait praktik penimbunan serta pengalihan distribusi Pertalite untuk kepentingan spekulasi harga. Dugaan keterlibatan oknum aparat berseragam dalam jaringan ini sangat memprihatinkan dan mencederai kepercayaan publik,” ujar Wariza kepada media dialeksis.com, Rabu, 3 Desember 2015.
PW SEMMI Aceh menilai pola kelangkaan BBM ini menunjukkan adanya kerja mafia yang rapi dan terstruktur. Wariza menegaskan bahwa situasi yang terjadi bukanlah kejadian spontan akibat bencana, melainkan kejahatan ekonomi yang sengaja dibiarkan tumbuh di tengah kesulitan masyarakat.
“Yang menjadi dalang bukan hanya mafia di lapangan. SPBU yang bersedia bekerja sama dengan kelompok mafia juga ikut memperparah keadaan. Tanpa keterlibatan SPBU, mafia minyak tidak punya ruang gerak,” tegasnya.
PW SEMMI Aceh mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian, untuk mengusut tuntas jaringan mafia minyak Pertalite tersebut. Penyelidikan harus dilakukan menyeluruh, termasuk menindak oknum aparat yang terlibat.
“Penegakan hukum harus transparan. Tidak boleh ada satu pun pelaku yang dilindungi, sekalipun berasal dari institusi berseragam. Ini kejahatan ekonomi yang merampas hak rakyat Aceh,” kata Wariza.
PW SEMMI Aceh juga mengeluarkan ultimatum kepada para pemilik dan pengelola SPBU di Aceh agar tidak terlibat dalam praktik manipulasi suplai BBM. Organisasi mahasiswa tersebut menyatakan tak segan mengambil langkah strategis apabila SPBU terbukti menjadi bagian dari rantai mafia minyak.
Wariza menegaskan bahwa SEMMI Aceh mengutuk keras semua pihak yang diduga terlibat dalam krisis kelangkaan BBM ini, terlebih di saat masyarakat sedang mengalami masa sulit akibat bencana.
“Pada hakikatnya, kami tidak akan membiarkan rakyat terus dirugikan. Mafia minyak dan oknum aparat berseragam yang terlibat harus dihentikan dan diadili,” tutup Teuku Wariza.