Puluhan Doktor Deklarasikan Dukungan untuk Mualem-Dek Fadh, Usung Isu Strategis Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Puluhan tokoh akademik dengan gelar doktor menyatakan dukungan resmi untuk pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakkir Manaf atau Mualem dan Fadhlullah atau Dek Fadh, pada Selasa (19/11/2024) di Banda Aceh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Puluhan tokoh akademik dengan gelar doktor menyatakan dukungan resmi untuk pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakkir Manaf atau Mualem dan Fadhlullah atau Dek Fadh, pada Selasa (19/11/2024) di Banda Aceh.
Deklarasi yang diadakan di Banda Aceh dan dihadiri oleh Ketua Tim Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Kamarudin Abu Bakar atau Abu Razak, beserta jajaran tim pemenangan lainnya.
Dr. Muhammad Ridwansyah, salah satu perwakilan dari kelompok akademik, saat diwawancarai oleh media dialeksis.com, menyampaikan sejumlah isu strategis yang menjadi fokus perjuangan mereka untuk mendukung kepemimpinan Mualem-Dek Fadh.
Dr. Muhammad Ridwansyah menyoroti perlunya implementasi nyata nilai-nilai Islam dalam pemerintahan, bukan sekadar simbol atau lipstik belaka.
Ia mengusulkan pembentukan skema yang lebih konkret untuk mendukung peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan penguatan regulasi Syariat Islam di Aceh.
Selain itu, ia menyinggung potensi besar Aceh dalam sektor tambang dan sumber daya alam lainnya, termasuk cadangan batubara yang mencapai 6,7 miliar ton.
“Kita harus memastikan agar Badan Usaha Milik Aceh (PEMA) dapat mengambil peran strategis dengan menguasai minimal 40% saham dalam konsorsium eksploitasi tambang. Hal ini akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan,” ujarnya.
Dr. Ridwansyah juga menggarisbawahi pentingnya merevisi kebijakan pengelolaan wilayah laut Aceh, yang saat ini hanya terbatas pada 0-12 mil.
Ia menekankan perlunya perjuangan bersama untuk memperluas batas pengelolaan hingga 200 mil, yang mencakup potensi besar dalam Blok Andaman dan blok-blok lainnya.
“Jika kita berhasil memperluas kedaulatan hingga 200 mil, kita bisa menguasai sumber daya laut secara penuh dan meningkatkan pendapatan dari sektor tersebut. Skema ini perlu didukung dengan keberpihakan pemerintah pusat, termasuk revisi regulasi seperti PP 23 Tahun 2015,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Dr. Ridwansyah juga menyampaikan rencana pembentukan Badan Pembantu Pemerintah Aceh yang akan fokus pada berbagai bidang strategis, termasuk pendidikan, ekonomi, dan pengelolaan sumber daya alam.
“Badan ini akan melibatkan para doktor dan pakar di berbagai bidang untuk membantu memajukan Aceh di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh. Dengan adanya badan ini, kita harap Aceh dapat lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada pemerintah pusat,” tegasnya.
Ketua Tim Pemenangan, Abu Razak, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan dari kalangan akademisi ini.
“Dukungan para doktor ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus memperjuangkan masa depan Aceh yang lebih sejahtera, adil, dan bermartabat. Semua masukan dan rekomendasi ini akan menjadi bagian dari perjuangan kami,” ungkap Abu Razak.
Deklarasi ini ditutup dengan doa bersama dan komitmen dari para akademisi untuk terus mengawal visi dan misi pasangan nomor urut 02 menuju kemenangan pada Pilkada Aceh 2024.[nh]