Program Rektor Ubudiyah Jika Berpasangan Bersama Muzakir Manaf
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes menyatakan keseriusannya, jika dipercaya Muzakir Manaf sebagai pendamping dan wakilnya di Pilkada. Ia telah menyusun ide program strategis yang dapat dilakukan bersama Mualem dalam membangun Aceh. [Foto: for Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pilkada di Aceh akan memasuki tahap krusial dalam penentuan pasangan calon, karena wajib mendaftar pada tanggal 27-29 Agustus 2024. Menariknya, perhatian tertuju pada cara pemilihan dan penentuan partai politik dalam menentukan sosok yang didukung dan diusung. Saat ini, nama-nama yang tersaji pada data telah melalui mekanisme prosedural secara kelembagaan, baik dari Partai Gerindra maupun Partai Aceh.
Keempat nama yang diusulkan sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub) dari DPD Gerindra Aceh untuk mendampingi eks Panglima GAM tersebut adalah Fadhlullah, Safaruddin, Sastra Winara, dan Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes.
Sementara itu, hasil fit and proper test dan uji baca Al-Quran yang dilakukan Partai Aceh telah menghasilkan keputusan empat nama yang lolos, yakni Sekretaris Jenderal Partai PA, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak; Ketua Partai Demokrat Aceh, Muslim; Dr. Mufakkir Muhammad; dan Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes.
Dari data tersebut, ternyata nama Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes. masuk ke dalam daftar kedua partai sebagai bakal calon pendamping Muzakir Manaf di Pilkada Aceh.
Hal ini menarik perhatian Dialeksis.com pada Sabtu (3/8/2024) untuk menghubungi Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes. guna meminta tanggapan atas pencalonan namanya di kedua partai besar, baik skala nasional maupun lokal.
"Karena banyak yang meminta saya untuk maju di Pilkada sebagai wakil gubernur Aceh, atas hal itu saya memiliki tanggung jawab moral untuk memperbaiki dan berbuat untuk Aceh dengan maju di Pilkada," ungkapnya kepada Dialeksis.
Ia melanjutkan bahwa keseriusannya, jika dipercaya Muzakir Manaf sebagai pendamping dan wakilnya di Pilkada, telah menyusun ide program strategis yang dapat dilakukan bersama Mualem, meliputi: membuka kawasan industri baru, pembangunan industri motor listrik dan tenaga surya, pembangunan industri pertanian, industri pengolahan sawit dan kopi, industri pengembangan pendidikan tinggi dan pendidikan Islam, serta pengembangan industri kelautan.
Ketika ditanyakan apakah ide tersebut mampu direalisasikan, Prof. Marniati dengan yakin menjelaskan bahwa jika dirinya berpasangan dengan Mualem, maka semua sumber daya finansial, jejaring, dan sumber daya lainnya akan dikerahkan untuk mewujudkan dan merealisasikan ide tersebut.
"Saya pastinya akan berdiskusi dengan Mualem terhadap ide saya untuk memajukan Aceh bersama-sama dengan Mualem dan partai pengusung. Intinya, semua harus berkolaborasi, sinergis, dan komunikatif, serta loyal kepada Mualem untuk menjalankan semua ide program yang saya usulkan kepadanya," tegasnya.
Sekilas informasi dan data yang dikumpulkan tim Dialeksis menunjukkan bahwa sosok perempuan Prof. Marniati mempunyai jejaring luas, diterima, dan banyak membantu kalangan ulama di seluruh Aceh. Secara penerimaan di kalangan organisasi masyarakat sipil, sosok tersebut terbukti mampu meliputi lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, maupun paguyuban.
Bahkan, dirinya memiliki akses ke jejaring nasional dan internasional yang teruji dengan bukti mendatangkan investor untuk membesarkan kampus di Aceh serta mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Aceh. Dirinya termonitor sangat nasionalis ditinjau dari pemikiran, relasi organisasi, dan produk pemikirannya.
Terkait majunya sosok Prof. Marniati, sebelumnya merujuk pada pernyataan H. Ismaniar, Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia Aceh, sebelumnya pada 29 Juli 2024 di media "Dialeksis", sosok perempuan yang dijadikan wakil memiliki pengaruh strategis dalam memperbesar peluang kemenangan saat Pilkada, karena suara perempuan sangat besar di Aceh.
Hal terpenting, Kaukus Perempuan sangat mendukung kepemimpinan perempuan, termasuk jika Mualem memilih Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes. sebagai pendamping di Pilkada Aceh 2024.
“Siapa pun perempuan yang maju di Pilkada Aceh kami sangat mendukung dan merekomendasikan agar partai politik memiliki komitmen dan berjuang bersama perempuan dalam memperbaiki kehidupan masyarakat Aceh,” tutupnya. [red]