DIALEKSIS.COM | Aceh - Musisi sekaligus politisi multitalenta, Rafly Kande, secara resmi mengundurkan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Rafly melalui konferensi pers di Banda Aceh, Rabu (23/4/2025). Pengunduran diri ini menandai akhir dari perjalanannya selama beberapa tahun di partai berlambang bulan sabit orange.
Menanggapi keputusan Rafly, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Aceh, Tgk H Makhyaruddin Yusuf, menegaskan komitmen partainya dalam menghormati hak politik setiap individu.
“PKS adalah partai yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan konstitusi. Kami menghargai setiap pilihan anggota, termasuk sikap Bang Rafly Kande. Ini adalah bagian dari dinamika politik yang sehat, selama dijalankan dengan kejujuran dan tanggung jawab,” ujarnya dalam keterangan kepada Dialeksis, Kamis (24/4/2025).
Makhyaruddin menambahkan, perbedaan sikap dalam politik adalah hal yang wajar, asalkan tidak mengorbankan semangat kebersamaan.
“Kami berpegang teguh pada prinsip persaudaraan. Perbedaan pilihan atau keputusan tidak boleh merusak solidaritas, apalagi memecah tujuan bersama untuk membangun Aceh yang lebih sejahtera,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi Rafly selama bergabung di PKS, khususnya dalam mengadvokasi isu kebudayaan dan kepemudaan melalui platform politik.
Lebih lanjut, Makhyaruddin menekankan bahwa PKS Aceh akan terus fokus pada program-program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak ingin energi terkuras pada hal-hal yang bersifat personal. Prioritas kami adalah bagaimana memastikan setiap kebijakan partai tetap menyentuh kebutuhan riil rakyat Aceh,” jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga komunikasi yang baik dengan seluruh pihak, termasuk mantan anggota, demi terciptanya ekosistem politik yang berintegritas.
Meski kepergian Rafly kehilangan bagi PKS Aceh, tetapi disampaikan Makhyaruddin optimistis tidak mempengaruhi basis pendukung dan konsistuen partai.
“PKS memiliki kader - kader muda berbakat yang siap melanjutkan estafet. Kepercayaan publik adalah modal utama kami, dan itu tidak akan luntur hanya karena satu keputusan individu,” ujarnya.
Sebagai ketua Partai PKS Aceh Makhyaruddin Yusuf menyapaikan mencerminkan hak absolut seseorang untuk keluar dan masuk ke partai, hanya saja publik dapat menilai kualitas orang tersebut selama berpartai apakah jelas nyata berbuat atau sebatas hanya upaya pecitraan seolah olah berbuat banyak untuk partai faktanya minim sekali.
“Terkadang kita luput mengevaluasi diri dalam melihat diri kita sendiri selaku kader partai, apakah jelas sudah banyak berbuat atau hanya menguntungkan personal pribadi minim kontribusi membesarkan partai, hal ini terjadi dimana pun kader partai politik, maka tidak heran keluar dan masukan orang ke partai,” pungkasnya.