Beranda / Politik dan Hukum / Peta Politik Pilkada Pijay Berubah, Berikut Pandangan Abiya Kuta Krueng

Peta Politik Pilkada Pijay Berubah, Berikut Pandangan Abiya Kuta Krueng

Sabtu, 03 Agustus 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Tgk H Anwar Usman akrab disapa Abiya Kuta Krueng. Foto: ist


DIALEKSIS.COM | Pidie Jaya - Angin perubahan berhembus kencang di ranah politik Pidie Jaya, membawa aroma segar demokrasi yang menggelitik. Dialeksis  berkesempatan menyimak pandangan Tgk H Anwar Usman, sosok karismatik yang akrab disapa Abiya Kuta Krueng. Pimpinan Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng Ulee Glee ini berbagi wawasan tentang gejolak politik terkini dan harapan masyarakat akan masa depan daerah tercinta.

Dengan tutur kata yang bijak, Abiya Kuta Krueng menggambarkan politik layaknya air sungai yang terus mengalir, kadang tenang, kadang beriak. "Politik itu dinamis, bisa berubah kapan saja. Yang terjadi di Pidie Jaya akhir-akhir ini, saya lihat ada hikmahnya," ujarnya dengan senyum penuh makna. Baginya, demokrasi sejati adalah ketika rakyat punya banyak pilihan pemimpin, bak pembeli di pasar yang bebas memilih buah terbaik.

"Bayangkan jika cuma ada satu pilihan calon pemimpin. Apa iya demokrasi kita masih bernyawa?" tanya Abiya, memancing kita untuk berpikir. Ia meyakini, keragaman calon ibarat warna-warni pelangi yang mempercantik langit demokrasi Pidie Jaya.

Satu dekade berlalu, Pidie Jaya masih bergulat dengan berbagai tantangan. Dari ekonomi yang terseok, pendidikan yang perlu dibenahi, hingga penerapan syariah yang belum optimal. "Rakyat haus akan perubahan nyata," tegas Abiya, menggambarkan keinginan masyarakat akan sosok pemimpin yang mampu membawa angin segar pembangunan.

Abiya menegaskan, mencalonkan diri adalah hak suci setiap warga yang merasa mampu. "Siapa pun yang merasa pantas, silakan maju. Inilah indahnya demokrasi," ujarnya penuh semangat. Namun ia mengingatkan, proses demokrasi harus berjalan mulus tanpa tekanan atau batasan yang mencederai.

Di tengah hiruk pikuk politik, Abiya menyerukan pentingnya persatuan. "Beda pilihan jangan sampai memecah persaudaraan. Justru, perbedaan ini harus jadi pupuk yang menyuburkan Pidie Jaya," pesannya bijak. Ia berharap, siapa pun yang terpilih kelak, seluruh masyarakat bisa bersatu padu membangun daerah.

Menjelang hari pencoblosan, Abiya Kuta Krueng berpesan agar masyarakat Pidie Jaya memahami arti penting suara mereka dalam demokrasi. "Yang terpilih nantinya adalah kehendak Allah. Tugas kita mendukung dan membantu pemimpin terpilih demi Pidie Jaya yang lebih baik," tutupnya dengan penuh harap.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda