Beranda / Politik dan Hukum / Persaingan Sengit Dua Kandidat Cagub Aceh: Konsolidasi Menjadi Kunci Kemenangan

Persaingan Sengit Dua Kandidat Cagub Aceh: Konsolidasi Menjadi Kunci Kemenangan

Kamis, 29 Agustus 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Pengamat sosial dan politik, Dr. Usman Lamreung. Foto: Nora/Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Bustami Hamzah-Tu Sop dan Mualem-Dek Fad, resmi mendaftarkan diri ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada Kamis (29/8/2024).

Pendaftaran ini menandai dimulainya persaingan politik yang diprediksi akan berlangsung sengit.

Pengamat sosial dan politik, Dr. Usman Lamreung, menilai kedua pasangan kandidat memiliki peluang yang sama kuat untuk memenangkan Pilkada 2024. Menurutnya, faktor kunci yang akan menentukan pemenang adalah sejauh mana kedua kandidat mampu melakukan konsolidasi hingga ke tingkat akar rumput.

"Saya melihat peluang Partai Aceh (PA) sangat besar karena PA telah mempersiapkan diri dengan matang, termasuk konsolidasi politik yang telah mereka bangun hingga ke basis bawah," ujar Usman kepada Dialeksis.com, Kamis (29/8/2024).

Ia menambahkan, ketika kedua pasangan calon mampu memaksimalkan konsolidasi politik, dinamika yang tercipta akan sangat menarik. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana gagasan dan konsep mereka dalam menghadapi kondisi Aceh saat ini, yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja.

Ia menyoroti berbagai persoalan krusial yang dihadapi Aceh saat ini, seperti kemiskinan, korupsi, penerapan syariat Islam, serta kekerasan terhadap anak dan perempuan.

"Ini semua membutuhkan perubahan yang nyata. Oleh karena itu, pasangan yang dapat menawarkan konsep dan gagasan yang jelas akan memiliki keunggulan tersendiri," tambahnya.

Kedua pasangan calon diprediksi akan terus melakukan konsolidasi politik, terutama pasangan Bustami-Tu Sop yang hingga kini masih berusaha memperkuat dukungan dari partai-partai politik sebagai kendaraan mereka.

"Aceh sedang tidak baik-baik saja. Dibutuhkan pemimpin yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ini dengan konsep dan gagasan yang jelas," tutup Dr. Usman.

Untuk diketahui, pasangan Bustami - Tu Sop didukung oleh Partai NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Partai Golkar, Partai Darul Aceh (PDA), Partai Gabthat, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Dari tujuh partai pendukung tersebut, hanya lima partai yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Sementara pasangan Mualem - Dek Fad didukung oleh 11 partai politik yaitu Partai Aceh, Gerindra, Demokrat, PKB, PPP, PKS, PSI, Partai Ummat, PNA, PDIP, dan Partai Garuda. Dari partai pendukung itu memperoleh 50 kursi dari 81 kursi DPR Aceh.***

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda