Pengamat kebijakan Publik, Dr. Nasrul Zaman (Foto: Nukilan.id)

DIALEKSIS.COM | Aceh - Pencalonan Dekfad sebagai calon wakil gubernur mendampingi Mualim dalam Pilkada Aceh 2030-2035 menuai beragam tanggapan. Meski demikian, langkah ini dinilai memberikan warna baru dalam konstelasi politik Aceh.

Dr. Nasrul Zaman, Direktur e-TRUST, melalui pernyataan khusus dikirimkan ke Dialeksis.com (18/08/2024) mengatakan, "Pengalaman Dekfad di kancah nasional tidak bisa dipandang sebelah mata. Dua periode di DPR RI plus posisinya sebagai Ketua Gerindra Aceh menjadi modal berharga."

Senada dengan itu, seorang pengamat kebijakan publik menambahkan, "Jika kita bandingkan dengan nama-nama lain seperti Marniati atau TuSop, Dekfad unggul dalam leadership dan koneksi nasional. Apalagi dengan Gerindra yang berhasil mengantar ketua umumnya ke kursi RI 1."

Namun, kedua narasumber sepakat bahwa ada PR yang harus diselesaikan. "Publik Aceh butuh kepastian. Apakah Dekfad sudah mendapat restu resmi dari DPP Gerindra? Ini krusial untuk meredam spekulasi yang bisa merugikan pasangan ini," tegas Dr. Nasrul.

Lebih jauh, dukungan resmi dari pusat diyakini akan menjadi 'peluru sakti' bagi Mualim-Dekfad. Hal ini penting untuk membantah tudingan bahwa dukungan terhadap pasangan ini hanyalah "angin surga" dari Jakarta.