Pengamat: Dukungan Eks GAM ke Paslon 01 Hanya Sebatas Gimmick Politik
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Akademisi FISIP Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya. Foto: Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Aceh - Akademisi FISIP Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, menilai deklarasi dukungan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Komite Peralihan Aceh (KPA) di beberapa kabupaten/kota kepada pasangan Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi tidak menjamin perolehan suara signifikan bagi paslon nomor urut 1 tersebut.
Kemal Fasya menyoroti fenomena deklarasi dukungan yang terjadi di beberapa wilayah seperti Aceh Timur, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Aceh Utara. Menurutnya, ikatan emosional di kalangan eks kombatan GAM tidak mudah terputus hanya karena relasi politik sesaat.
"Ikatan emosional yang sudah terbentuk puluhan tahun, termasuk ikrar dan doktrin kesetiaan kepada organisasi KPA serta hubungan persaudaraan sewaktu berperang dulu, tidak bisa begitu saja hilang," ungkap Kemal Fasya kepada Dialeksis.com, Minggu (10/11/2024).
Dia menambahkan, deklarasi dukungan tersebut lebih tepat dilihat sebagai upaya 'show of force' untuk membangun opini publik.
"Sangat sulit bagi mereka untuk berpindah haluan secara penuh dan bekerja 'all out' untuk paslon 01," jelasnya.
Lebih jauh, pengamat politik ini mengindikasikan adanya motif pragmatis di balik deklarasi dukungan tersebut.
"Ini hanya upaya memanfaatkan paslon 01 dalam konteks hanya upaya memanfaatkan dalam konteks pragmatis saja, tidak ideologis," tegasnya.
"Bagi saya, dukungan eks kombatan GAM maupun KPA ke pasangan Bustami dan Fadhil hanya sebatas gimmick politik. Kalaupun ada pergeseran suara, dampaknya relatif sangat kecil dan tidak signifikan," pungkas Kemal Fasya.