Pemuda Poros Tengah: Kepemimpinan Mualem Cocok untuk Masyarakat Aceh yang Beragam
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Daffa Taqi Abiyyu, perwakilan Pemuda Poros Tengah. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mualem, yang dikenal sebagai sosok pendiam dan pendengar baik, mendapat dukungan besar dari kalangan anak muda di wilayah tengah Aceh, seperti yang disampaikan oleh Daffa Taqi Abiyyu, perwakilan Pemuda Poros Tengah.
Kelompok yang terdiri dari pemuda-pemudi Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues ini melihat Mualem sebagai pemimpin yang mampu menyatukan masyarakat Aceh yang beragam.
Daffa menilai Mualem sebagai figur yang rendah hati dan mendengarkan aspirasi masyarakat dari berbagai kalangan.
“Sosok Mualem ini kita kenal sebagai orang yang tidak banyak berbicara. Dia lebih banyak mendengar, khususnya saat berdiskusi dengan anak muda maupun kalangan lainnya. Ini adalah karakteristik seorang pemimpin yang kami rasa penting,” ungkapnya kepada Dialeksis.com, Rabu, 6 November 2024.
Menurutnya, masyarakat Gayo tidak menganggap Mualem sebagai sosok asing. Selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh, Mualem sering mengunjungi wilayah tengah dan membangun kedekatan dengan masyarakat setempat.
“Apalagi semenjak dia Wakil Gubernur dulu, kan banyak kunjungan-kunjungan yang dia lakukan ke wilayah tengah. Petinggi-petinggi dari Tanah Gayo juga cukup dekat dengan sosok Mualem. Hal ini menunjukkan adanya ikatan khusus antara masyarakat Gayo dengan Mualem, yang membuatnya semakin diterima di hati masyarakat kami,” jelas Daffa.
Pemuda Poros Tengah berharap bahwa ke depannya, Mualem dapat memberikan perhatian khusus pada pengembangan wilayah tengah Aceh dan menonjolkan kearifan lokal yang ada. Bagi mereka, budaya Gayo memiliki potensi besar untuk dikenal di tingkat internasional.
"Kami berharap Mualem ini bisa melihat kesenjangan ataupun mengangkat kearifan lokal Gayo yang nantinya dapat dijual ke dunia internasional,” tambah Daffa.
Kecintaan Mualem terhadap budaya Gayo menjadi nilai tambah tersendiri. Menurut Daffa, Mualem tidak hanya menunjukkan apresiasi melalui foto atau dokumentasi, tetapi juga memahami makna di balik seni dan budaya Gayo.
“Sejauh ini kami melihat, sepertinya Mualem ini cinta dengan budaya Gayo. Beliau tertarik pada kesenian Gayo, bahkan pernah mendukung lagu-lagu Gayo di awal tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa beliau benar-benar menghargai kebudayaan kami,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Daffa menyampaikan keyakinannya bahwa Mualem memiliki kemampuan untuk menjadi representasi dari seluruh suku di Aceh yang memiliki keberagaman budaya.
Menurutnya, Aceh dengan 13 suku yang beraneka ragam memerlukan pemimpin yang mampu menjadi pemersatu.
“Kami percaya bahwa Mualem ini bisa menjadi representatif yang mampu mengakomodasi dan mempersatukan semua kepentingan dari berbagai suku di Aceh. Beliau ini sosok yang mampu menyatukan keberagaman dan merangkul semua elemen masyarakat," pungkasnya.