Beranda / Politik dan Hukum / Kontroversi Klaim Kemenangan Pilkada Aceh 2024: KIP Serukan Kewaspadaan

Kontroversi Klaim Kemenangan Pilkada Aceh 2024: KIP Serukan Kewaspadaan

Rabu, 04 Desember 2024 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Dua kandidat calon Gubenur Aceh. Foto: KPU RI


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024 memasuki babak sengit, dengan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur saling klaim unggul, meskipun hasil resmi belum diumumkan. 

Pasangan calon nomor urut 1, Bustami-Fadhil Rahmi, mengklaim meraih kemenangan dengan suara lebih dari 50 persen, sementara rival mereka, pasangan calon nomor urut 2, Muzakir Manaf-Fadhullah, juga menyatakan memperoleh lebih dari 60 persen suara.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Bustami-Fadhil, T M Nurlif, berdasarkan data yang masuk melalui media center tim pemenangan mereka, yang mencakup sekitar 70 persen hasil suara sementara, pasangan nomor urut 1 unggul dengan persentase 54,23 persen. 

Nurlif menyebutkan bahwa kemenangan ini diraih hampir di seluruh wilayah Aceh, kecuali Aceh Utara yang dinilai menjadi wilayah dengan perolehan suara yang lebih rendah bagi paslon mereka.

"Dari 70 persen data yang ada, pasangan 1 sudah memperoleh suara 54,23 persen," jelas Nurlif pada Rabu, 27 November 2024. Ia menambahkan bahwa meski hasil ini belum final, namun klaim kemenangan tersebut didasarkan pada data sementara yang masuk secara progresif.

Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 2, Muzakir Manaf alias Mualem - Fadhullah, juga tak kalah berani dalam klaim kemenangan. Mualem, yang merupakan tokoh politik senior di Aceh, melalui pernyataan Ketua Tim Pemenangan mereka, Mualem, mengungkapkan bahwa pasangan nomor urut 2 berhasil meraih 62 persen suara dari total sekitar 2,2 juta suara yang sudah tercatat. Mualem menegaskan bahwa angka tersebut diperoleh berdasarkan hasil penghitungan internal tim pemenangan mereka yang mencakup berbagai kabupaten/kota di Aceh.

"Kami memperoleh 62 persen suara dari sekitar 2,2 juta suara yang telah masuk," ujar Mualem dalam keterangan yang sama pada Rabu, 27 November 2024.

Terbaru, Ketua Badan Pemenangan Paslon 02, H. Kamaruddin Abu Bakar, mengungkapkan bahwa suara final menunjukkan pasangan Mualem-Fadhullah unggul. Paslon 01, Bustami-Fadhil Rahmi, memperoleh 1.309.375 suara, sementara Mualem-Fadhullah meraih 1.492.846 suara. Dengan demikian, selisih antara Paslon 01 dan 02 mencapai 183.471 suara.

"Dalam persentase, Paslon 02 meraih 53,27 persen, sedangkan Paslon 01 Bustami memperoleh sekitar 46,73 persen. Saya selaku Ketua Tim Pemenangan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas kepercayaannya kepada Muzakir Manaf-Fadhlullah sebagai calon Gubernur Aceh 2024-2029," ucapnya pada Rabu, 04 Desember 2024.

Perolehan suara tersebut didapat dari hasil pleno akhir di tingkat kecamatan dan kabupaten. Pihaknya akan terus mengawal suara ini dengan ketat selama proses pleno dan rekapitulasi tingkat Provinsi yang dilakukan oleh KIP Aceh.

Klaim kemenangan ini menambah ketegangan dalam atmosfer Pilkada Aceh yang semakin memanas menjelang pengumuman hasil akhir.

KIP Aceh Minta Warga Tunggu Rekapitulasi Resmi

Menanggapi klaim kemenangan yang saling bertentangan ini, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Agusni AH, mengingatkan agar semua pihak menahan diri dan tidak terburu-buru dalam merayakan kemenangan sebelum hasil rekapitulasi resmi diumumkan. Agusni menegaskan bahwa rapat pleno rekapitulasi suara, yang akan dilaksanakan antara 7-9 Desember 2024, adalah momen penting untuk menentukan hasil akhir Pilkada.

"Kita semua harus menunggu rapat pleno rekapitulasi suara yang akan dilaksanakan pada tanggal 7, 8, dan 9 Desember. Hasil tersebut adalah yang sah dan valid," ujar Agusni, pada Selasa, 3 Desember 2024. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar luas di media sosial.

Agusni menambahkan bahwa KIP Aceh bekerja dengan penuh integritas dan transparansi dalam mengelola proses pemilu, serta memastikan bahwa suara rakyat dihitung dengan adil. Ia juga mengingatkan pentingnya sikap tabayyun atau verifikasi terhadap setiap informasi yang beredar.

Warga Aceh Diharapkan Bijak Memilih Informasi

Sementara itu, Agusni juga menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat Aceh cukup cerdas dalam memilah dan memilih informasi yang benar. Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menerima berita yang belum tentu akurat, serta menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam masyarakat, terlepas dari siapa yang akan menang dalam Pilkada ini.

"Saya yakin masyarakat Aceh sudah sangat bijak dan empatik dalam membangun daerah ini. Kita memiliki pijakan yang sama sebagai Muslim sejati, dan kita harus mengedepankan nilai-nilai Islami dalam setiap langkah kita," tambah Agusni.

Masyarakat Aceh kini tengah menunggu dengan penuh antisipasi hasil rekapitulasi suara yang akan menentukan siapa yang benar-benar unggul dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun 2024. Proses rekapitulasi yang resmi diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih jelas dan mengakhiri perdebatan mengenai klaim kemenangan yang saling bertentangan tersebut.

Dengan atmosfer yang semakin memanas, seluruh pihak berharap bahwa proses demokrasi di Aceh akan berjalan lancar, adil, dan menghargai suara rakyat, demi masa depan provinsi yang lebih baik. [nr]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda