Partisipasi Pemilih di Pilkada Aceh Tamiang Menurun, KIP Anggarkan Ratusan Juta untuk Sosialisasi
Font: Ukuran: - +
Data partisipasi pemilih di Kabupaten Aceh Tamiang. Foto: Kolase Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Aceh Tamiang 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) di tahun yang sama. Padahal, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tamiang telah melaksanakan berbagai program sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Sejumlah kegiatan digelar, seperti program Meu Pep Pep di 12 kecamatan, sosialisasi ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Aceh Tamiang, hingga acara jalan sehat yang dipusatkan di lapangan tribun belakang Kantor Bupati Aceh Tamiang.
Berdasarkan data yang dihimpun, program sosialisasi ini menelan anggaran ratusan juta rupiah. Untuk kegiatan jalan sehat, KIP Aceh Tamiang mengalokasikan Rp 230 juta yang digunakan untuk pengadaan 1.000 kaos peserta, 32 kaos panitia, 20 kaos Forkopimda, hadiah, perjalanan dinas, dan belanja barang non-operasional lainnya.
Ketua Divisi Teknis KIP Aceh Tamiang, Rusli, S.Pd, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Kabupaten Aceh Tamiang hanya mencapai 59,34 persen atau sebanyak 124.661 pemilih dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 210.516 orang. Sementara itu, untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, angka partisipasi berada pada 59,32 persen atau 120.039 pemilih dari jumlah DPT yang sama.
"Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada turun dibandingkan dengan Pilpres dan Pileg 2024 yang mencapai lebih dari 81 persen," kata Rusli saat dikonfirmasi.
Pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, tingkat partisipasi di Kabupaten Aceh Tamiang tercatat mencapai 81,41 persen atau 171.377 pemilih dari total DPT sebanyak 208.434 orang. Adapun untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), partisipasi mencapai 81,27 persen atau sebanyak 171.081 pemilih.
Rusli menjelaskan, menurunnya partisipasi di Pilkada disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya cuaca buruk pada hari pencoblosan dan terbatasnya jumlah kandidat. "Dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, hanya ada satu pasangan calon atau calon tunggal," ujarnya.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KIP Aceh Tamiang, Kamardi Arif, menambahkan bahwa berbagai kegiatan telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi kepada pemilih pemula di dua sekolah, program untuk penyandang disabilitas di SLB Negeri Pembina, Meu Pep Pep di 12 kecamatan, hingga jalan sehat.
"Anggaran setiap kegiatan dikelola oleh sekretariat KIP Aceh Tamiang. Saya tidak mengetahui rinciannya," ujar Kamardi saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (25/1/2025).
Kamardi juga menyoroti bahwa hujan pada hari pemungutan suara 27 November 2024 turut memengaruhi rendahnya partisipasi. Beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) bahkan harus dipindahkan.
"Hujan terjadi sejak pagi hingga siang. Kami bersama PPS dan PPK sudah berupaya mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, tetapi tentu kami tidak bisa memaksa," jelasnya.
Ia menambahkan, penurunan partisipasi pemilih di Pilkada tidak hanya terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, tetapi juga di sejumlah daerah lain. "Ini menjadi tantangan yang harus kami evaluasi untuk ke depannya," tutup Kamardi. [Kabartamiang]