Beranda / Politik dan Hukum / Partisipasi Aktif Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan Pilkada 2024 yang Bersih dan Transparan

Partisipasi Aktif Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan Pilkada 2024 yang Bersih dan Transparan

Minggu, 10 November 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Koordinator Generasi Unggul Pengawas Partisipatif (Geunta Banda Aceh), Dwi Rahmad Priono (kiri). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November 2024, Koordinator Generasi Unggul Pengawas Partisipatif (Geunta Banda Aceh), Dwi Rahmad Priono mengatakan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pilkada. 

Dwi menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat vital dalam memastikan jalannya pilkada yang berlangsung secara adil, jujur, dan transparan. 

Menurutnya, pemantau pilkada terdiri dari individu maupun organisasi independen yang berperan penting untuk mengawasi proses pemilihan, guna mencegah praktik kecurangan, politik uang, serta pelanggaran yang dapat merusak integritas pemilu.

"Pemantauan pilkada bukan hanya tanggung jawab Panwaslih, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, organisasi, dan lembaga yang peduli dengan keberlangsungan demokrasi di Aceh," kata Dwi Rahmad Priono kepada Dialeksis.com, Minggu (10/11/2024).

Dwi juga menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, media, dan lembaga-lembaga pengawas dalam menciptakan lingkungan pemilu yang bersih. 

"Kami mengajak organisasi dan lembaga untuk bergabung dalam pemantauan pilkada. Dengan bersama-sama mengawasi, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan adil tanpa ada manipulasi atau praktik yang merugikan," tambahnya.

Ia mengatakan bahwa pengawasan partisipatif sangat diperlukan untuk menjaga kualitas pemilu, dengan fokus utama untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. 

Hal ini mencakup pencegahan terhadap politik uang, intimidasi di tempat pemungutan suara (TPS), serta penyalahgunaan wewenang yang dapat mengarah pada pelanggaran hukum.

"Pemantauan yang baik akan memastikan Pilkada berjalan tanpa kecurangan dan tanpa ada pihak yang dirugikan. Mari kita semua bersama-sama menjaga kepercayaan publik agar pilkada ini benar-benar mencerminkan pilihan rakyat yang bebas dan jujur," ujar Dwi Rahmad Priono.

Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam pemantauan, diharapkan pilkada pada 27 November mendatang akan berjalan lancar, adil, dan transparan, serta menghasilkan pemimpin yang benar-benar dipilih oleh rakyat. 

"Kita siap memberikan dukungan penuh untuk memastikan semua proses pemilu terlaksana sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda