Beranda / Politik dan Hukum / Nyak Dhien Gajah: Stop Provokasi, Hormati Proses Hukum dan Demokrasi di Aceh

Nyak Dhien Gajah: Stop Provokasi, Hormati Proses Hukum dan Demokrasi di Aceh

Minggu, 01 Desember 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Nasruddin alias Nyak Dhien Gajah. [Foto: dokumen pribadi untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Nasruddin alias Nyak Dhien Gajah, mantan tahanan politik dan narapidana politik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekaligus mantan Wakil Bendahara Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI periode 2020 serta Wakil Sekjen DPP KNPI periode 2018, menyampaikan keberatan terhadap tindakan Ketua DPD KNPI Aceh, Aulia Rahman, yang terlihat dalam video beredar di grup WhatsApp melakukan provokasi terkait hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024.

Dalam video tersebut, Aulia Rahman dinilai menuduh bahwa kemenangan pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadlullah (Dek Fadh) merupakan hasil dari premanisme. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari Nyak Dhien Gajah yang menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas politik di Aceh.  

"Kita sebagai warga negara yang menjunjung tinggi hukum harus menyerahkan segala bentuk dugaan pelanggaran kepada penegak hukum. Jangan memprovokasi masyarakat dengan narasi yang dapat memecah belah," ujar Nyak Dhien dalam keterangannya yang diterima Dialeksis.com, Ahad (1/12/2024).

Ia menegaskan bahwa sebagai pemimpin organisasi pemuda, Aulia Rahman seharusnya menjadi teladan dalam menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat Aceh. Tindakan provokasi hanya akan mencederai semangat demokrasi dan perdamaian yang telah dibangun dengan susah payah.  

"Jika ada pelanggaran atau ketidakpuasan terhadap proses pemilu, sebaiknya ditempuh melalui jalur hukum. Jangan menggunakan ancaman atau provokasi yang berpotensi menimbulkan konflik," tambahnya.  

Nyak Dhien juga mengingatkan bahwa KNPI Aceh harus bersikap dewasa dan menghormati hasil pemilu yang telah berlangsung secara demokratis. Ia berharap semua pihak, termasuk Aulia Rahman, dapat menerima kemenangan pasangan Muzakir Manaf dan Fadlullah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2025-2029.  

"Semestinya kita fokus membangun Aceh yang damai dan sejahtera, bukan memperkeruh suasana. Pemuda Aceh harus bersatu mendukung pemimpin terpilih demi masa depan yang lebih baik," tutupnya.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI