Muhammad Nazar, mantan Wakil Gubernur Aceh, menanggapi hasil survei Indomatrik yang menempatkannya sebagai salah satu kandidat terkuat dalam Pemilihan Gubernur Aceh 2024. [Foto: dok. pribadi untuk Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Muhammad Nazar, mantan Wakil Gubernur Aceh, menanggapi hasil survei Indomatrik yang menempatkannya sebagai salah satu kandidat terkuat dalam Pemilihan Gubernur Aceh 2024. Melalui komentarnya di Dialeksis.com, Rabu (24/7/2024), Nazar menyikapi hasil survei dengan hati-hati.

"Survei ini bukan tiket menuju kursi gubernur," ujar Nazar. "Ini cambuk bagi kami untuk bekerja lebih keras meyakinkan rakyat Aceh."

Nazar mengaku tidak terlena dengan posisinya dalam survei. Ia menekankan pentingnya substansi di atas popularitas. 

"Pilgub bukan kontes popularitas. Ini arena adu gagasan untuk Aceh yang lebih baik," tegasnya.

Mantan wakil gubernur yang kini menjadi pengusaha ini menguraikan tiga fokus utama programnya, yakni pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. 

"Tiga pilar ini vital untuk membangun Aceh baru," kata Nazar. 

Ia berjanji akan merancang kebijakan yang membumi dengan mempertimbangkan kekhususan Aceh.

Ketika ditanya tentang strategi kampanye ke depan, Nazar menjawab, "Kami akan lebih intens turun ke akar rumput. Mendengar langsung apa yang diinginkan rakyat Aceh di setiap pelosok."

Nazar juga menyinggung pentingnya integritas dalam berkompetisi. "Kami mengajak semua calon untuk kampanye bersih. Mari tunjukkan kepada Indonesia bahwa politik Aceh sudah dewasa," ujarnya.

Menutup komentarnya, Nazar menyampaikan pesan kepada masyarakat Aceh. 

"Pilgub ini bukan tentang saya atau calon lainnya. Ini tentang masa depan Aceh," katanya. "Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik kebangkitan Aceh."

Pernyataan Nazar ini menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh kunci dalam pertarungan Pilgub Aceh 2024. Namun, masih tersisa waktu sebelum tanggal 27 - 29 Agustus 2024 pendaftaran kepastian para kandidat. Biar waktu membuktikan apakah Nazar maju ke arena kontestasi di Pilkada Aceh tahun 2024. [arn]