Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil. Foto: Humas DPR

DIALEKSIS.COM | Nasional - Menyambut tahun sakral demokrasi di Indonesia, 2024 menjadi tonggak penting dengan pelaksanaan Pemilu yang mencakup Pilpres, Pileg, dan Pilkada.

Dalam konteks ini, perhatian pada mewujudkan Pemilu demokratis dan menjamin stabilitas keamanan menjadi sorotan utama pemerintah, menghadirkan harapan nyata bagi masyarakat Indonesia.

Nasir Djamil, Anggota DPR RI, menggarisbawahi pentingnya Pemilu demokratis sebagai fondasi utama untuk menjaga kestabilan dan keamanan negara.

Dalam pandangannya, partisipasi aktif warga dalam Pemilu bukan hanya menciptakan wakil-wakil terpilih, tetapi juga membentuk dasar pemerintahan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

"Dalam meraih Pemilu yang demokratis, kita tidak hanya menciptakan perwakilan rakyat, melainkan membentuk dasar pemerintahan yang lebih inklusif dan berdaya," ungkap Nasir Djamil kandidat Doktor.

Beliau menekankan bahwa Pemilu yang adil dan transparan bukan hanya hak masyarakat, melainkan kunci untuk menghindari potensi konflik dan ketidakstabilan.

"Dengan Pemilu demokratis, setiap suara dihargai, menjadi langkah penting menuju stabilitas dan perdamaian," tambahnya.

Nasir Djamil juga menyoroti perlunya menciptakan iklim aman selama proses Pemilu.

"Ketika warga merasa aman berpartisipasi, kita membangun fondasi kuat menuju demokrasi yang sehat dan berkelanjutan," paparnya.

Pemilu demokratis, menurut Nasir Djamil, bukan hanya tentang menentukan pemenang, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik.

"Dengan itu, kita dapat memastikan bahwa hasil Pemilu diterima oleh semua pihak, menghindari ketegangan sosial, dan menjaga stabilitas keamanan negara," jelas Anggota Komisi III ini kepada Dialeksis.com (17/01/2024).

Melalui pandangan dan pengalaman sebagai anggota DPR RI, Nasir Djamil memastikan komitmennya untuk terus mendukung upaya mewujudkan Pemilu yang demokratis, sebagai langkah fundamental dalam mencapai stabilitas dan keamanan berkelanjutan di Indonesia.