Mualem-Dekfad Prioritaskan Integrasi Syariat Islam dalam Pendidikan Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Rozzy Wanela, Koordinator Relawan sekaligus Juru Bicara Mualem-Dekfad. Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan H. Fadhlullah (Mualem-Dekfad), berencana menjadikan syariat Islam sebagai program prioritas jika terpilih nanti. Salah satu fokus utama adalah mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kurikulum pendidikan umum di Aceh.
"Kami akan membentuk tim pengembang kurikulum Islami yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan," ujar Rozzy Wanela, Koordinator Relawan sekaligus Juru Bicara Mualem-Dekfad, kepada Dialeksis, Rabu (25/9/2024).
Menurut Rozzy, integrasi ini bertujuan menghapus dikotomi antara pendidikan umum dan agama yang selama ini terjadi. "Harapannya, siswa tidak hanya menguasai ilmu umum, tetapi juga memiliki pemahaman dan karakter Islami yang kuat," jelasnya.
Lebih lanjut, Mualem-Dekfad berencana membangun sinergi antara lembaga pendidikan umum dan dayah (pesantren tradisional Aceh). Sebagai contoh, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Perguruan Tinggi Vokasi akan bekerja sama dengan dayah untuk pengembangan kecakapan hidup para santri.
"Kami juga akan mendorong santri agar lebih melek digital, sehingga mampu memproduksi konten-konten positif demi membangun peradaban digital yang Islami," tambah Rozzy.
Meski demikian, Rozzy mengakui bahwa mewujudkan visi misi ini bukanlah hal yang mudah. "Dibutuhkan kesamaan persepsi untuk mendorong agar visi misi ini benar-benar terwujud dan sukses," tegasnya.
Rencana integrasi syariat Islam dalam pendidikan ini menjadi salah satu program unggulan Mualem-Dekfad menjelang Pilkada Aceh. Jika terealisasi, program ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan di Aceh, sekaligus memperkuat identitas ke-Acehan yang berdasarkan nilai-nilai Islam.