Mualem-Dek Fadh Usung Program Kesejahteraan bagi Petani, Peternak, dan Nelayan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem bersama wakilnya, Fadhlullah atau yang dikenal sebagai Dek Fadh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menegaskan kembali komitmennya untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Aceh, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Bersama dengan calon wakilnya, Fadhlullah atau yang dikenal sebagai Dek Fadh, pasangan ini memfokuskan program pembangunan ekonomi pada sektor-sektor tersebut untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Aceh.
Pernyataan ini disampaikan oleh Mualem dalam debat kedua Pilkada Aceh 2024 yang digelar di Hotel The Pade, Banda Aceh, pada Jumat malam (1/11/2024).
Mualem menekankan bahwa sektor pertanian, peternakan, dan perikanan adalah jantung perekonomian masyarakat Aceh, mengingat mayoritas penduduk Aceh bergantung pada ketiga sektor ini sebagai sumber penghidupan.
"Kesejahteraan Aceh akan terus terkait erat dengan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan kita," ungkap Mualem.
Pasangan dengan nomor urut 02 ini menyadari bahwa tantangan yang dihadapi masyarakat di sektor ini cukup kompleks, mulai dari sulitnya akses terhadap bahan produksi hingga ketidakstabilan harga pasca panen.
Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti pupuk, benih unggul, pestisida, dan alat produksi lainnya.
Selain itu, pasangan Mualem-Dek Fadh juga berjanji untuk menjaga stabilitas harga komoditas pasca panen, sehingga para petani dan peternak dapat menikmati hasil usahanya secara maksimal.
"Kami ingin memastikan harga tetap stabil, agar masyarakat bisa mendapatkan hasil yang layak atas kerja keras mereka,” ujar Mualem.
Di sektor perikanan, Mualem dan Dek Fadh memperkenalkan program inovatif yang mereka sebut sebagai Kampung Nelayan Maju (Kalaju).
Program ini dirancang untuk mengembangkan perkampungan nelayan dengan berbagai fasilitas modern, termasuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang lebih baik dan memenuhi standar.
Namun, pasangan ini menekankan bahwa modernisasi tidak akan menghilangkan kearifan lokal. Mereka memastikan peran Panglima Laut tetap akan dilestarikan untuk menjaga adat dan hukum laut yang telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan nelayan Aceh.
“Kami tidak hanya ingin meningkatkan fasilitas, tapi juga menjaga identitas dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Panglima Laut adalah penjaga adat laut Aceh, dan kita harus menjaga perannya,” tegas Mualem.
Dengan langkah ini, ia berharap nelayan di Aceh akan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bersaing di pasar, baik lokal maupun nasional, sembari tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.
Selain memberikan dukungan fisik berupa fasilitas dan infrastruktur, pasangan Mualem-Dek Fadh juga berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi petani, peternak, dan nelayan melalui asuransi syariah.
Asuransi ini dirancang untuk melindungi mereka dari risiko-risiko yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha, seperti gagal panen, kecelakaan kerja, dan bencana alam.
"Kami ingin memastikan bahwa semua pelaku usaha di sektor ini merasa terlindungi dan tidak harus menanggung sendiri risiko yang ada. Dengan adanya asuransi syariah, pasangan ini berharap sektor-sektor tersebut dapat tumbuh dengan lebih stabil dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang bergantung padanya," tambahnya.
Mualem-Dek Fadh juga berkomitmen untuk mendorong penggunaan teknologi modern dalam mengembangkan sektor-sektor ini.
Mereka percaya bahwa dengan dukungan teknologi, sektor pertanian, peternakan, dan perikanan Aceh dapat berkembang lebih optimal dan menjadi fondasi ekonomi yang tangguh bagi Aceh.
Dengan visi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal, pasangan Mualem-Dek Fadh terus menegaskan komitmen mereka untuk membangun Aceh yang mandiri, tangguh, dan berkeadilan.
"Kami yakin dengan kombinasi antara teknologi dan kearifan lokal, ekonomi Aceh akan mampu tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi," pungkas Mualem. [nh]
- Respon Pernyataan Jubir Mualem-Dek Fadh, Syakya: Shaleh Gagal Paham, Logikanya Sesat Menyesatkan!
- Jaga Kekhususan Aceh, Abu Doto Tegaskan Dukung Paslon 2 Mualeh-Dek Fadh
- SDM Unggul Jadi Prioritas, Mualem-Dek Fadh Siapkan Beasiswa Ke Kampus Top Nasional dan Internasional
- Pasangan Mualem-Dek Fadh Tampil Dominan di Debat Pilgub Aceh