Masuk Dua Tim Pemenangan Cagub Aceh, Abdullah Puteh Pilih Dukung Mualem-Dek Fad
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Mantan Gubernur Aceh sekaligus Anggota DPD RI 2019 - 2024, Abdullah Puteh. Foto: Tribun News
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nama Prof. Dr. H. Abdullah Puteh, M.Si muncul dalam daftar tim pemenangan dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024.
Berdasarkan dua Surat Keputusan (SK) Struktur dan Komposisi Tim Pemenangan, Mantan Gubernur Aceh ini tercatat sebagai Dewan Penasehat di kedua kubu, yakni Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dan Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhlullah (Dek Fad).
Namun, usai dikonfirmasi Dialeksis, ia telah memutuskan dukungannya kepada pasangan Mualem-Dek Fad.
"Sebenarnya saya berteman dengan kedua calon, Syeh Fadhil dan saya itu satu ruangan di DPD, kami sangat dekat. Dengan Dek Fad juga begitu," ujar Abdullah Puteh kepada Dialeksis, Senin (30/9/2024).
Ia menilai, visi misi pasangan Mualem-Dek Fad sangat kental soal syariat Islam dan pertanian. Hal itu relevan dengan prinsip-prinsip yang ia pegang selama ini.
"Sejak dulu, saya selalu menekankan pentingnya menjalankan syariat Islam dan pengembangan sektor pertanian. Dari 7 poin misi Mualem-Dek Fad, 2 di antaranya fokus pada hal tersebut, dan itu yang saya apresiasi," tambahnya.
Kendati memiliki hubungan baik dengan kedua kubu, Abdullah Puteh menegaskan pilihannya didasarkan pada visi misi, bukan personal. "Saya tidak melihat individu Bustami atau Mualem, karena keduanya teman saya. Namun, hari ini saya fokus pada misi mereka yang saya rasa lebih menguntungkan Aceh," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, Mualem yang berlatar belakang dari desa memiliki pemahaman yang mendalam terkait upaya menuntaskan kemiskinan di Aceh.
"Mualem ini wong deso, jadi kalau ingin mengatasi kemiskinan di Aceh, kita harus mulai dari desa," ucapnya.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa bersikap setengah-setengah dalam menangani masalah kemiskinan. "Kemiskinan harus ditangani dengan serius dan program yang jelas. Pemerintah harus benar-benar berpihak kepada masyarakat miskin," pungkasnya.***