Beranda / Politik dan Hukum / Langkah Tak Elegan Bustami Menuju Pilgub 2024

Langkah Tak Elegan Bustami Menuju Pilgub 2024

Senin, 22 Juli 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Mukhlis Mukhtar, pengacara kondang dan senior Aceh. Foto: acehonline.co/Reza Gunawan


DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Zulfadli, mengatakan Bustami Hamzah, penjabat Gubernur Aceh, tidak mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah 2024. Zulfadli mendapatkan konfirmasi langsung dari yang bersangkutan.

"Tadi saya tanya (kepada Bustami), 'tidak' katanya," kata Tengku Abang--sapaan Zulfadli, Senin, 15 Juni 2024.

Jawaban yang sama juga disampaikan Bustami kepada awak media. Bustami menegaskan bakal menyelesaikan tugas dari Kementerian Dalam Negeri sebagai seorang penjabat gubernur.

“Saya lagi penugasan sebagai penjabat, ya. Saya ditugaskan sebagai penjabat, ya. Penugasan kita selesaikan,” kata Bustami di Gedung Parlemen Aceh, Senin, 15 Juli 2024.

Namun, fakta-fakta dilapangan justru sebaliknya. Berbagai kerja politik terus dilakukan, mulai dari pemasangan alat peraga, cetak alat kampanye hingga kerja pembentukan tim sukses di daerah. 

Mukhlis Mukhtar, pengacara kondang dan senior Aceh yang sudah melang melintang diberbagai pendampingan hukum kasus sengketa politik di Aceh menduga bahwa Bustami Hamzah sudah menyampaikan surat pengunduran diri sebagai pj gubernur Aceh sesuai jadwal yang ada dalam edaran Kemendagri. 

“Hanya saja hal itu tidak diberitahukan ke publik. Sangat mungkin karena proses-proses lobi politik untuk menggalang dukungan pusat belum tuntas dilakukan, jadi belum pede untuk diumumkan ke masyarakat,” ujar Mukhlis Mukhtar kepada Dialeksis.com, Senin (22/7). 

Di lain sisi, sikap Bustami ini dinilai berpotensi memancing kemarahan bakal calon lainnya. Dengan tidak mundur maka bakal calon lainnya terbuka menuduh Bustami berpotensi menggunakan fasillitas negara untuk kepentingan politiknya. 

“Ini berbahaya dan berpotensi mengulangi terjadinya kemelut politik seperti Pilkada 2012 hingga lima kali membuat jeda Pilkada atau lebih dikenal dengan istilah cooling down untuk mendinginkan suasana,” tambahnya. 

Mukhlis Mukhtar mengajak semua orang yang bermaksud berkompetisi di Pilgub 2024 bersikap gentlement atau meu aneuk agam. “Bek peugah han karena takut digempur padahal galak, beu meuagam laju. Kalau tidak berani terbuka itu tandanya langkah politik yang tidak elegan. Dan ini bukan politik meuaceh,” tutupnya. []

Keyword:


Editor :
Redaksi

kip
riset-JSI
Komentar Anda