DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dinamika pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Aceh periode mendatang mulai menunjukkan geliat persaingan yang semakin terang. Setelah munculnya nama-nama kuat seperti Andi Harianto Sinulingga dan Teuku Raja Keumangan, dua tokoh politik lainnya kini disebut-sebut siap masuk gelanggang kontestasi. Mereka adalah H. Ali Basrah Pasaribu, S.Pd., M.M, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRA, serta Bustami Hamzah, politisi senior Aceh.
Dari hasil pantauan redaksi Dialeksis, Ali Basrah secara intensif mulai bergerilya membangun kekuatan dan dukungan. Ia disebut tengah melakukan safari politik bersama Ketua DPRA, Zulfadli, A.Md., menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh strategis di tingkat nasional. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pertemuannya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, yang juga merupakan kader muda DPP Partai Golkar.
Tak hanya itu, Ali Basrah juga disebut-sebut telah membuka akses ke lingkaran istana, sebagai bagian dari langkah penguatan dukungan pusat dalam upayanya maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Aceh.
Di sisi lain, informasi yang dihimpun Dialeksis juga menyebutkan bahwa Bustami Hamzah sedang mengupayakan jalur diskresi untuk turut bertarung di arena Musyawarah Daerah. Upaya tersebut disebut diinfokan meminta bantuan kepada sosok Pratikno, yang juga diketahui memiliki kedekatan dengan struktur strategis di pemerintahan pusat.
Langkah-langkah Ali Basrah dan Bustami Hamzah mempertegas bahwa mereka memiliki niat kuat dan ambisi politik untuk tampil sebagai pimpinan Golkar Aceh. Dengan kehadiran dua nama ini, bursa pencalonan Ketua DPD I Golkar Aceh pun semakin mengerucut dan kompetitif.
Sebelumnya, dua nama yang telah lebih dulu mencuat ke permukaan adalah Andi Harianto Sinulingga, tokoh muda Golkar yang dikenal memiliki jejaring luas di tingkat nasional, serta Teuku Raja Keumangan, politisi berpengalaman yang telah malang melintang di panggung politik lokal dan nasional. Selain itu sudah teruji loyalitas dan kontribusi terhadap Partai Golkar.
Dengan potensi empat kandidat yang masing-masing memiliki basis kekuatan dan pengaruh yang berbeda, pemilihan Ketua DPD I Golkar Aceh kali ini diprediksi akan berlangsung panas dan ketat. Selain aspek internal partai, pengaruh dari pusat, khususnya DPP Golkar dan tokoh-tokoh nasional, diperkirakan akan turut memainkan peran penting dalam proses seleksi dan penyaringan calon.
Seorang kader senior Golkar yang tak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa figur yang akan terpilih nantinya harus mampu menyatukan faksi-faksi internal partai dan membawa Golkar Aceh menjadi lebih solid menghadapi tantangan politik ke depan, termasuk menghadapi Pemilu 2029.
“Ini bukan hanya soal siapa yang punya akses pusat, tapi siapa yang bisa mengonsolidasikan kekuatan daerah dan membangun komunikasi politik lintas lapisan,” ujarnya.
Proses penjaringan bakal calon Ketua DPD I Golkar Aceh diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Dinamika yang berkembang sejauh ini menunjukkan bahwa pertarungan akan berlangsung terbuka dan sarat kepentingan strategis, baik di level lokal maupun nasional.
Dialeksis akan terus memantau dan menyajikan perkembangan terkini seputar bursa pencalonan Ketua DPD I Golkar Aceh yang kini mulai memasuki babak penting.