Beranda / Politik dan Hukum / Kotak Kosong di Pilkada Aceh, Tanda Parpol Meremehkan Rakyat?

Kotak Kosong di Pilkada Aceh, Tanda Parpol Meremehkan Rakyat?

Selasa, 13 Agustus 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Affan Ramli, Tenaga Ahli Jaringan Survei Inisiatif. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fenomena kotak kosong dalam Pilkada Aceh 2024 menuai kritik tajam dari pengamat politik. Affan Ramli, Tenaga Ahli Jaringan Survei Inisiatif, menyoroti kegagalan partai politik dalam menyediakan pilihan kandidat berkualitas bagi pemilih Aceh.

"Partai politik di Aceh punya tanggung jawab moral untuk menyediakan minimal dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur," tegas Affan melalui pernyataan dikirimkan ke Dialeksis, Selasa (13/8).

Menurut Affan, kehadiran kotak kosong mengindikasikan sikap meremehkan rakyat. "Jika rakyat hanya disediakan kotak kosong, itu artinya partai politik tak menghargai pemilih," ujarnya.

Ia mengingatkan konsekuensi serius jika mayoritas memilih kotak kosong. "Bayangkan jika rakyat memilih kotak kosong, siapa yang akan menjalankan pemerintahan? Pilkada harus diulang dan itu membuang banyak dana," jelasnya.

Affan menekankan bahwa esensi demokrasi bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan memberikan ruang pilihan kepada rakyat.

"Ini bukan tentang siapa yang berani melawan Mualem. Ini tentang bagaimana parpol menghargai rakyat dengan memberi mereka pilihan lebih dari satu pasangan calon," tegasnya.

Pengamat politik ini mengingatkan pentingnya menyediakan kandidat berkualitas. "Rakyat Aceh harus disediakan pilihan kandidat kepala daerah yang berkualitas. Pilihan manapun yang dipilih rakyat, pemerintahan tetap harus dapat melayani urusan publik dengan baik," pungkasnya.

Kritik Affan ini menyoroti tantangan demokrasi di Aceh menjelang Pilkada 2024. Masyarakat Aceh kini menanti respons partai politik terhadap tuntutan akan pilihan kandidat yang lebih beragam dan berkualitas.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI