Beranda / Politik dan Hukum / Komando Nagan: Mualem Sosok Pemimpin yang Tepat Bangun Aceh

Komando Nagan: Mualem Sosok Pemimpin yang Tepat Bangun Aceh

Sabtu, 05 Oktober 2024 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Komunitas Aneuk Nanggroe Dukoeng Mualem (Komando Mualem) Wilayah Nagan Raya, Irvan Akbar. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komunitas Aneuk Nanggroe Dukoeng Mualem (Komando Mualem) Wilayah Nagan Raya, Irvan Akbar menyatakan siap menjadi Garda terdepan untuk memenangkan Mualem sebagai Gubernur Aceh Periode 2024-2029 di Kabupaten Nagan Raya, Sabtu (5/10/2024).

Mengingat, Aceh memiliki keistimewaan dan kekhususan dalam menjalankan roda pemerintahan khususnya syariat islam sebagaimana yang sudah diatur dalam undang-undang pemerintahan Aceh (UUPA). 

"Kami yakin Aceh di tangan Mualem nanti akan mampu menjalankan UUPA sebagaimana amanah MoU Helsinki yang masih banyak tertunda hingga hari ini," kata Irvan kepada Dialeksis.com, Sabtu (5/10/2024).

Menurutnya, di Parlemen Aceh juga Partai Aceh adalah Partai peraih kursi terbanyak sehingga akan lebih mudah berkoordinasi dalam pembangunan Aceh kedepannya. Selain itu, Mualem juga sosok pemimpin partai politik di Aceh dan ketua KPA Aceh yang belum pernah tergantikan.

"Sosok Mualem adalah sosok yang sangat di segani oleh pemerintah pusat, ini kemudian menjadi hal yang sangat penting untuk Aceh," ungkap Irvan.

Sementara itu, Mualem dengan PA dan KPA nya juga sangat komitmen merawat perdamaian di Aceh. Program Mualem untuk Aceh yang syariat juga patut untuk di dukung penuh.

Tak hanya itu, Mualem juga eksis untuk pengembangan wilayah Tengah Aceh dan Pantai Barat Selatan Aceh.

Oleh sebab itu, Komando Mualem ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya kalangan milenial untuk ikut serta memenangkan Mualem dari berbagai penjuru Aceh.

"Untuk kita bersatu untuk maju dan sejahtera. Pentingnya untuk menjaga perdamaian di Aceh maka Mualem yang paling tepat memimpin Aceh," tegasnya.

Irvan juga mengingatkan kembali bahwa Partai Aceh lahir karena adanya konflik dan berakhir dengan perjanjian damai MoU Helsinki. Oleh karena itu wajib sama-sama untuk mengawal setiap butir perjanjian damai yang ada di MoU Helsinki.

"Kita juga mengharapkan Pilkada Aceh dapat melahirkan sosok pemimpin yang cinta kepada rakyat Aceh dan bisa mempersatukan Aceh," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda