Ketua Dek Fad Center Ajak Tokoh Aceh Bersatu Demi Kemajuan Daerah
Font: Ukuran: - +
Ketua Dek Fad Center Aceh, Nasrul Sufi, S.Sos., M.M. Foto: Kolase Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah persiapan menjelang Pilkada Aceh 2024, Ketua Dek Fad Center Aceh, Nasrul Sufi, S.Sos., M.M., menyuarakan seruan persatuan kepada seluruh tokoh masyarakat Aceh. Pria yang memimpin organisasi pendukung pasangan calon Muzakir Manaf (Muallem) dan Fadhlullah (Dek Fad) ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat.
"Kolaborasi adalah kunci kemajuan," ujar Nasrul kepada Dialeksis, Kamis, 26 September 2024. Ia meyakini bahwa sinergi berbagai pihak merupakan katalis utama dalam mewujudkan aspirasi rakyat Aceh.
Dek Fad Center, organisasi yang dipimpin Nasrul, kini telah merajut jaringan di 15 kabupaten/kota se-Aceh. Mereka membuka pintu lebar-lebar bagi masyarakat dan relawan yang ingin berkontribusi dalam perjuangan memenangkan pasangan Muallem-Dek Fad.
"Kami siap memperluas jaringan," tutur Nasrul. Ia optimis bahwa dengan kekuatan relawan dan dukungan masyarakat luas, pasangan Muallem-Dek Fad akan mampu meraih kemenangan pada Pilkada mendatang.
Nasrul berharap masyarakat dapat melihat visi dan misi pasangan ini sebagai blueprint menuju Aceh yang lebih sejahtera dan berdaya saing. "Bersama-sama, kita bisa mewujudkan harapan rakyat Aceh," ujarnya.
Di balik optimisme tersebut, tantangan tetap menghadang. Persaingan ketat dengan kandidat lain dan kompleksitas isu-isu lokal menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi Dek Fad Center. Namun, Nasrul yakin bahwa dengan semangat persatuan, segala rintangan dapat dilalui.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala, Dr. Azhari (bukan nama sebenarnya), menilai seruan Nasrul sebagai langkah strategis. "Ini bukan sekadar retorika politik, tapi upaya nyata membangun koalisi grassroots," ujarnya kepada Dialeksis.
"Terlepas dari dinamika politik yang akan terjadi, terpenting persatuan ini menjadi angin segar di tengah hawa Pilkada yang mulai memanas. Kini, bola berada di tangan masyarakat Aceh untuk merespons ajakan tersebut dan menentukan masa depan daerahnya," tutupnya.