Minggu, 20 April 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Kapolresta Banda Aceh Pimpin Razia, 30 Sepmor dan 10 Botol Miras Diamankan

Kapolresta Banda Aceh Pimpin Razia, 30 Sepmor dan 10 Botol Miras Diamankan

Sabtu, 19 April 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, turun langsung memimpin operasi penertiban, Sabtu (19/4/2025) dini hari. Foto: Polresta Banda Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Maraknya aksi balap liar di wilayah hukum Polresta Banda Aceh yang meresahkan masyarakat mendorong Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, turun langsung memimpin operasi penertiban, Sabtu (19/4/2025) dini hari.

Operasi dimulai dengan apel malam di Asrama Polisi Punge, diikuti puluhan personel yang disiagakan untuk mengamankan sejumlah titik rawan aktivitas ilegal di Kota Banda Aceh, terutama di kawasan Jalan Iskandar Muda.

Kapolresta Banda Aceh menyebutkan, kegiatan ini merupakan respons cepat terhadap keluhan masyarakat yang terganggu oleh aksi balap liar dan pelanggaran ketertiban umum lainnya.

"Kami tidak boleh diam. Ini harus diambil tindakan tegas," ujar Kombes Pol Joko Heri Purwono.

Dalam razia tersebut, petugas memeriksa kendaraan roda dua, roda empat, hingga mobil angkutan barang dan penumpang. Fokus pemeriksaan meliputi kelengkapan surat-surat kendaraan, keberadaan senjata tajam, senjata api ilegal, narkotika, serta minuman keras.

“Tujuan dari razia ini adalah untuk meminimalisir ruang gerak pelaku kriminalitas serta mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” jelasnya.

Hasilnya, sebanyak 30 sepeda motor yang melanggar aturan lalu lintas berhasil diamankan, termasuk 10 botol minuman keras berbagai merek yang ditemukan di dalam mobil.

" Kini seluruh barang bukti telah diamankan di Polresta Banda Aceh," tambah Kapolresta.

Ia menegaskan bahwa tren kegiatan ilegal di malam hari masih ditemukan. Oleh karena itu, Polresta Banda Aceh akan terus meningkatkan patroli secara dinamis dan mobile untuk menjangkau lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi titik baru aksi kriminalitas.

“Pelaku kejahatan bisa saja mencari jalur atau lokasi alternatif yang belum diawasi. Maka razia dan patroli ke depan harus adaptif dan tidak monoton,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar