Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) Periode 2025 - 2030. Foto: doc Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | Aceh - Mualem bersama Dek Fadh dilantik dan diambil sumpah jabatan, Rabu 12 Februari 2025. Sesuai UUPA, pelantikan dilakukan Mendagri atas nama Presiden Republik Indonesia. 

Mualem sampai ke kursi gubernur Aceh menempuh jalan yang panjang. Baru pada Pilkada 2024, Mualem berhasil menjadi orang nomor 1 di Aceh. 

Mualem yang lahir pada 3 April 1964 berhasil menang atas rivalnya Bustami Hamzah dengan perolehan 1,4 juta suara. Sukses menang di 15 kabupaten/kota. Suara paling banyak berhasil dikumpulkan dari zona Utara - Timur, Aceh disusul kemudian dari zona Barat - Selatan, Aceh. 

Tapi, untuk menuju Aceh 1, Wakil Wali Nanggroe itu, sangat tidak mudah. Ada banyak peristiwa yang menghinggapi perjalan Ketua Umum Partai Aceh itu. Peruntungan Mualem untuk menjadi Gubernur Aceh kembali tertunda. Bayangkan, Pilkada Aceh yang harusnya dilakukan pada 2022 ditunda. 

Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri RI melalui Surat Nomor 270/2416/OTDA tertanggal 16 April 2021 menegaskan bahwa Pilkada Aceh akan dilaksanakan secara serentak bersama daerah lain pada tahun 2024. 

Dalam masa penantian Pilkada Aceh itu, Pemerintah Aceh dipimpin oleh tiga Pj Gubernur Aceh. Achmad Marzuki ditunjuk sejak Juli 2022 hingga Maret 2024, dan sejak Maret 2024 Presiden RI, Jokowi menunjuk Bustami Hamzah sebagai Pj Gubernur Aceh. Terakhir, Pj Gubernur Aceh dipercayakan kepada Safrizal ZA yang dilantik pada Kamis, 22 Agustus 2024. 

Sebelumnya, Ketua Komite Peralihan Aceh, Ketua KONI dan Pramuka itu sudah pernah menjabat Wakil Gubernur Aceh mendampingi Zaini Abdullah sebagai Gubernur Aceh untuk periode 2012 - 2017. 

Keduanya sukses menang mutlak pada Pilgub 2012 dengan meraih 55,78 persen suara sah atau 1.3 juta suara. Perolehan suara ini mengalahkan rival kuatnya, Irwandi Yusuf yang berpasangan dengan Muhyan Yunan. 

Namun, pada Pilgub 2017 mantan Panglima GAM itu kalah dari Irwandi Yusuf yang berpasangan dengan Nova Iriansyah. Ketua Partai Aceh yang saat itu memilih berpasangan dengan TA Khalid hanya memperoleh 766.427 suara. Sementara pasangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah meraup 898.710 suara.

Meski sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), seluruh gugatan perselisihan hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Provinsi Aceh tahun 2017 yang diajukan pasangan Muzakir Manaf – TA Khalid, Selasa, 4 April 2017 ditolak. 

Pada April 2024, Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP-PA) menegaskan akan mengusung Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf sebagai calon Gubernur Aceh pada Pilkada 2024. 

Sejak itu, berbagai individu termasuk dari petinggi partai poltik nasional menawarkan diri untuk menjadi pasangan bagi alumni SI Universitas Sultan Iskandar Muda, Mualem. Jika pun ada lawan tanding Mualem, mengutip Jubir Partai Aceh, keduanya adalah Haji Uma dan Nasir Djamil. 

Kemunculan Bustami Hamzah sebagai calon gubernur, cukup memicu tensi politik pemilihan di Aceh. Apalagi ketika Bustami Hamzah sukses mengandeng Tu Sop sebagai pendampingnya. Namun, di akhir kompetisi elektoral, Mualem - Dek Fadh dinyatakan sebagai pemenang. Takdir memang telah mencatat, Mualem akan memimpin Aceh untuk lima tahun mendatang, hingga 2030.