Beranda / Politik dan Hukum / Instruksi Tegas KPA: Menangkan Mualem-Dekfad, Jangan Ada yang Bermain Api

Instruksi Tegas KPA: Menangkan Mualem-Dekfad, Jangan Ada yang Bermain Api

Selasa, 12 November 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Azhari Cage. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Azhari Cage, mengeluarkan pernyataan tegas terkait sikap KPA dalam Pilkada mendatang. 

Dalam rilis persnya, Azhari menyatakan bahwa semua eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan anggota KPA di seluruh Aceh wajib mendukung pasangan Mualem-Dekfad untuk calon gubernur, serta kandidat bupati dan wali kota yang diusung oleh Partai Aceh. Arahan ini, kata Azhari, sudah tertuang jelas dalam surat instruksi nomor 18/KPA/X/2024 dari komando pusat.

"Instruksi komando pusat ini jelas dan tegas, bahwa tidak ada eks kombatan GAM/KPA yang mendukung pasangan lain, baik untuk gubernur maupun bupati dan wali kota," ujar Azhari Cage. 

Ia juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba memanfaatkan atau mencatut nama eks kombatan GAM demi kepentingan politik pribadi dengan mendukung pasangan di luar garis komando.

Azhari menyinggung kejadian di Aceh Tamiang, di mana seseorang bernama Safwan, mantan kepala dinas, mengatasnamakan eks kombatan GAM untuk mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon lain. 

“Apa urusan Safwan, mantan kepala dinas, dengan eks kombatan GAM? Berani-beraninya mencatut nama eks kombatan GAM untuk mendukung calon lain. Siapkah ia menanggung konsekuensinya?” tegas Azhari dengan nada mengingatkan.

Tidak hanya di Tamiang, Azhari juga menyoroti hal serupa di daerah lain seperti Aceh Timur dan Pidie Jaya, yang turut muncul individu-individu mengatasnamakan eks kombatan untuk mendukung calon di luar garis komando.

Menurut Azhari, dalam struktur komando eks kombatan GAM, Wali Nanggroe Tgk. Malek Mahmud Alkhaytar dan Panglima Tgk. H. Muzakir Manaf adalah pemimpin yang sah, dan seluruh eks kombatan serta anggota KPA di Aceh wajib patuh pada garis perintah dari kedua tokoh tersebut.

“Saya ingatkan agar tidak ada yang membawa-bawa nama eks kombatan untuk mendukung pasangan lain. Kalau mau atas nama pribadi, silakan, tapi jangan libatkan nama eks kombatan,” katanya.

Azhari menutup pernyataannya dengan mengimbau seluruh eks kombatan GAM dan anggota KPA di Aceh agar tetap solid dan berpegang teguh pada keputusan komando untuk mendukung pasangan Mualem-Dekfad, demi terwujudnya cita-cita perjuangan politik dan kesejahteraan rakyat Aceh.

“Bersama-sama kita menangkan Mualem-Dekfad, demi Aceh yang lebih baik,” pungkas Azhari.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI