Haji Uma Dukung Mualem, Ketua Muda Seudang; Terimakasih, Ini Kabar Gembira
Font: Ukuran: - +
Ketua Umun DPP Muda Seudang Agam Nur Muhajir menyampaikan apresiasi kepada Haji Uma yang telah menyatakan dukungan untuk Mualem sebagai Calon Gubernur Aceh. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sudirman atau akrab disapa Haji Uma menyampaikan dukungannya kepada Mualem atau Muzakir manaf sebagai Calon Gubernur Aceh periode 2024 - 2029. Dukungan tersebut disampaikan langsung kepada Mualem di Hotel Syahid Jakarta.
Tak tanggung-tanggung, dalam pertemuan tersebut Haji Uma juga sampaikan siap naik panggung untuk kampanyekan mualem. Hal tersebut tentu akan menjadi kekuatan yang berefek luar biasa bagi mualem.
Bagaimana tidak, Anggota DPD-RI tersebut merupakan sosok yang sangat di elu-elu oleh masyarakat Aceh. Di setiap pemilu Haji Uma selalu memperoleh 1 Juta lebih suara dari total 3 juta sekian pemilih di Aceh.
Dukungan Haji Uma tersebut langsung di sambut gembira oleh Kader-kader Partai Aceh, termasuk Muda Seudang. Ketua Umun DPP Muda Seudang menyampaikan apresiasi kepada Haji Uma yang telah menyatakan dukungan untuk Mualem sebagai Calon Gubernur Aceh.
"Kita punya tanggung jawab bersama terhadap kemajuan Aceh. Butuh kerja sama yang baik untuk mewujudkan semua itu. Mewakili seluruh Kader Muda Seudang kami mengucapkan terimakasih kepada beliau. Dan kami sangat mengapresiasi-nya. Tentu ini merupakan kabar gembira bagi kita semua. Semoga berkat dukungan tersebut bisa menggerakkan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama memenangkan Mualem sebagai Gubernur Aceh," ujar Agam Nur Muhajir, S.IP.
Diketahui, dukungan terhadap Mualem terus bertambah. Dua partai besar nasional, Partai Gerindra dan Demokrat telah menyatakan dukungan-nya. Baru-baru ini juga beredar foto petinggi PKB Aceh bersama Mualem. Walaupun belum menyatakan secara resmi dukungan-nya, disinyalir PKB berpotensi dukung Mualem menurut Agam.
"Kita berharap yang terbaik, dan PKB bisa membersamai Mualem untuk menyelesaikan permasalahan Aceh yang belum terselesaikan selama 19 tahun pasca perdamaian," ujar Agam.[*]