DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fungsionaris Partai Golkar Aceh,Erlanda Juliansyah Putra S.H., M.H., menyatakan bahwa DPD Golkar Aceh memiliki sejumlah kader berkualitas yang siap bersaing memperebutkan posisi Ketua DPD I Aceh. Hal ini disebutnya sebagai buah dari proses kaderisasi yang konsisten selama ini, sekaligus bukti bahwa Golkar sebagai partai dengan kursi terbanyak di DPR RI dari Aceh terus berkembang sebagai partai modern berorientasi masa depan.
“Golkar Aceh tidak kekurangan calon pemimpin kompeten. Kami memiliki banyak kader yang memenuhi syarat kapasitas, kapabilitas, dan jaringan untuk memimpin DPD I,” ujar Erlanda kepada Dialeksis, Jumat (25/04/2025).
Ia mengakui, sejumlah nama seperti Teuku Muhammad Nurlif, Teuku Zulkarnain (Ampon Bang) Anggota DPR RI, Ilham Pangestu (anggota DPR-RI), Andi Sinulingga, dan Bustami Hamzah kerap disebut media sebagai calon kuat.
Namun, Erlanda menegaskan bahwa daftar potensial tidak berhenti di situ. Beberapa nama lain Mukhlis Takabeya (Bupati Bireuen), serta kader muda seperti Sabri Badruddin (Ketua DPD II Banda Aceh), Khalid (Anggota DPRA), dan Haeqal (Ketua PMI) juga dinilai layak diperhitungkan.
“Ini menunjukkan bahwa Golkar Aceh tidak hanya mengandalkan figur senior, tetapi juga membuka ruang bagi regenerasi,” tambahnya.
Erlanda menekankan, proses seleksi ketua DPD I Aceh akan mengikuti mekanisme internal partai yang ketat, termasuk syarat minimal 5 tahun pengalaman berkader. “Ini hal mutlak untuk memastikan kematangan kepemimpinan,” ujarnya.
Menurutnya, surplus calon pemimpin berintegritas ini justru menjadi kekuatan bagi Golkar untuk meyakinkan publik bahwa partainya mampu menghadirkan pemimpin visioner. “Rakyat Aceh perlu melihat bahwa Golkar adalah partai dengan kader terbaik, siap menjawab tantangan pembangunan,” tegas Erlanda.
Lebih jauh, Erlanda menyebut jaringan politik Golkar di tingkat nasional dan lokal akan menjadi modal penting untuk memperjuangkan kepentingan Aceh, terutama dalam revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) guna menguatkan otonomi khusus. “Siapapun yang terpilih nanti, Golgar akan tetap fokus menjadi jembatan aspirasi Aceh ke pusat,” paparnya.
Ia berharap, proses seleksi ketua DPD I yang transparan dan kompetitif akan semakin memperkuat elektabilitas partai di mata masyarakat. “Golkar Aceh harus terus berjaya dengan semangat kolaborasi antar kader,” pungkasnya.