Ganjar Pranowo: IKN Nusantara, Antara Gebrakan dan Gravitasi Baru Indonesia dalam Debat Ketiga Pilpres
Font: Ukuran: - +
Ganjar Pranowo. Foto: istimewa/KPU
DIALEKSIS.COM | Nasional - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membuat gebrakan dalam debat ketiga Pilpres yang berlangsung pada Minggu (7/1). Dengan gagasan ambisius, Ganjar menekankan pentingnya menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai pusat gravitasi baru bagi Indonesia dalam menghadapi dinamika regional ke depannya.
Dalam pernyataannya, Ganjar menyoroti transformasi pertahanan Indonesia yang harus masuk pada era teknologi 5.0 sebagai respons terhadap persaingan global, terutama di antara dua kekuatan besar, Amerika Serikat dan Tiongkok.
"IKN bukan hanya sekadar ibu kota, tetapi juga menjadi pusat penataan gelar pasukan. Ini sebagai langkah antisipasi menghadapi ketegangan global yang semakin memanas," ungkap Ganjar dengan penuh keyakinan.
Dalam konteks hubungan internasional, Ganjar memandang perlu adaptasi terhadap situasi geo-politik internasional. Ia menegaskan bahwa Indonesia harus tetap menjunjung sistem politik bebas aktif, tanpa terikat pada blok Barat atau Timur.
"Kita sedang terlibat dalam tarung global antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Oleh karena itu, peran sentral IKN sebagai pusat gravitasi baru sangat strategis dalam menjaga kepentingan nasional kita," tandas Ganjar.
Calon presiden ini juga menegaskan bahwa kepentingan nasional harus selalu menjadi prioritas utama. Ia mengajukan perlunya redefinisi kebijakan bebas aktif yang sesuai dengan kondisi kekinian.
Debat ketiga Pilpres 2024, yang memfokuskan pada pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri, memberikan panggung bagi tiga calon presiden, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, untuk menyampaikan visi dan misi mereka terkait tema tersebut. Ajang ini menjadi momen krusial dalam merinci pandangan mereka terhadap peran Indonesia di dunia global.