Forbina: Kerusakan APK Tak Harus Jadi Drama Pilkada, Tim Bustami-Fadhil Jangan Baper
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Direktur Eksekutif Forbina, Muhammad Nur.S.H. dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, ditemukan dalam kondisi rusak di beberapa desa di Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Tamiang.
Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran di tengah masa kampanye menjelang Pilkada Aceh 2024.
Dari hasil temuan warga setempat, alat-alat peraga itu terlihat berserakan di tanah, dan beberapa di antaranya diduga dirusak menggunakan senjata tajam.
Warga yang turut berperan dalam pemasangan APK tersebut merasa tak percaya bahwa pelaku perusakan adalah bagian dari komunitas mereka.
“Ini tak mungkin dilakukan warga di sini, karena saat pemasangan semuanya ikut terlibat,” ujar Ruslan (34), salah satu warga Bandar Pusaka.
Seorang warga lainnya, Muid, menyebutkan bahwa kerusakan APK Paslon nomor 1 ditemukan di beberapa titik strategis seperti Batang Ara, Simpang Tiga Serba, Alur Jambu, dan beberapa lokasi lain di kecamatan tersebut.
Tim sukses Paslon nomor 1, melalui juru bicara mereka, Syakya Meirizal, langsung menyampaikan laporan temuan tersebut kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslih) setempat.
Ia mendesak agar investigasi segera dilakukan guna menjaga kualitas demokrasi yang sedang dipertaruhkan.
“Kami sudah menerima laporan dari tim di lapangan. Ini adalah tindakan yang sangat kami sesalkan, dan kami berharap Panwaslih dapat segera turun tangan, Kami mengecam keras tindakan ini, yang hanya akan merusak proses demokrasi jelang Pilkada," ujar Syakya, Sabtu sore, 5 Oktober 2024.
Namun, tanggapan yang berbeda datang dari Muhammad Nur, S.H., Direktur Eksekutif Forbina (Forum Bersama Intelektual Aceh), Dalam pernyataannya, ia mengkritik keras sikap tim Bustami-Fadhil, yang dinilainya terlalu reaktif terhadap insiden tersebut.
Muhammad Nur menyoroti bagaimana tim sukses Paslon nomor 1 merespons perusakan APK, yang menurutnya lebih bermental korban ketimbang menunjukkan sikap tegar sebagai pejuang politik.
“Saya kira ini harus jadi refleksi, terutama untuk tim Bustami-Fadhil. Jangan sedikit-sedikit merasa dizalimi, jangan bawa mental korban. Ini Pilkada, calon gubernur harus menunjukkan mental pejuang, bukan sikap yang mudah baper,” tegas Muhammad Nur kepada Dialeksis.com, Minggu, 6 Oktober 2024.
Ia menambahkan bahwa kerusakan APK bisa saja terjadi karena faktor alam, seperti angin atau cuaca buruk, bahkan tindakan orang yang tidak waras.
“Banyak kemungkinan lain, bahkan ada orang gila yang bisa saja merusak. Tapi yang jelas, jangan langsung seolah-olah jadi korban,” lanjutnya.
Muhammad Nur juga menyinggung bahwa dalam konteks kampanye, setiap kandidat seharusnya fokus pada penyampaian visi dan misi mereka secara santun dan intelektual.
Ia mengingatkan agar kampanye dilakukan dengan etika, tanpa menonjolkan narasi bahwa satu pihak selalu terzalimi.
“Sudah saatnya hentikan drama-drama seperti ini. Kampanye lah dengan sopan, intelektual, sesuai visi misi masing-masing. Tunjukkan bahwa kalian siap memimpin, bukan sibuk merasa tersakiti,” pungkasnya.