Fakultas Kedokteran UIN Ar-Raniry Hadirkan Dokter Islami untuk Aceh dan Indonesia
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg. Foto: ar-raniry.ac.id
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh tinggal selangkah lagi membuka Fakultas Kedokteran. Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, mengatakan pihaknya telah mengantongi rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan tinggal menunggu visitasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi.
"Setelah mendapat izin, kami berencana menerima mahasiswa baru pada 2025," ujar Mujiburrahman kepada Dialeksis saat dihubungi memastikan informasi tersebut, Jumat (15/11/2024).
Fakultas Kedokteran UIN Ar-Raniry akan mengusung konsep yang berbeda dengan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK).
"Kami menerapkan paradigma berbasis Islam dan keilmuan yang terintegrasi," kata Mujiburrahman.
Menurutnya, lulusan fakultas kedokteran ini tidak hanya dibekali kompetensi medis yang mumpuni, tetapi juga karakter dan akhlak yang kuat.
"Kami ingin mencetak dokter yang tidak sekadar berorientasi profit, tetapi memiliki dedikasi tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Program unggulan fakultas ini akan berfokus pada penanganan stunting di Aceh, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan anak. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan angka stunting di Aceh masih di atas rata-rata nasional.
Fakultas Kedokteran UIN Ar-Raniry akan menjadi fakultas kedokteran berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan tenaga dokter di Aceh maupun Indonesia termasuk mewujudkan menjadikan fakultas kedokteraan diminati nasional serta internasional.
"Pembukaan fakultas ini merupakan bagian dari jihad akademik kami dalam memajukan pendidikan kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai Islam," kata Mujiburrahman.
Untuk mewujudkan rencana ini, pihak kampus telah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk laboratorium dan kerja sama dengan rumah sakit untuk praktik klinik. UIN Ar-Raniry juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam dan luar negeri untuk pengembangan kurikulum.
"Kami memohon doa dan dukungan masyarakat Aceh agar proses perizinan ini berjalan lancar," kata Mujiburrahman.
Harapan rektor visioner ini,”Pembukaan fakultas ini diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga dokter di Aceh, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis Islam di wilayah tersebut,” pungkasnya.