Rabu, 22 Oktober 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Dukungan Ampon Bang Kian Kuatkan TRK Pimpin Golkar Aceh

Dukungan Ampon Bang Kian Kuatkan TRK Pimpin Golkar Aceh

Selasa, 21 Oktober 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Anggota DPR RI asal Aceh, Drs. H. Teuku Zulkarnaini (Ampon Bang), yang menyatakan dukungan terbuka bagi Bupati Nagan Raya untuk pimpin Golkar Aceh. [Foto: for dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gelombang dukungan terhadap Teuku Raja Keumangan (TRK) untuk maju sebagai calon Ketua DPD I Partai Golkar Aceh kian menguat dan menunjukkan arah yang semakin jelas. Setelah sebelumnya mendapatkan restu dari sejumlah kader internal, kali ini giliran Anggota DPR RI asal Aceh, Drs. H. Teuku Zulkarnaini (Ampon Bang), yang menyatakan dukungan terbuka bagi Bupati Nagan Raya tersebut.

“Di Nagan Raya ini kita punya kader terbaik. Karena itu, saya mendukung penuh Teuku Raja Keumangan untuk menjadi calon Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Aceh,” ujar Ampon Bang dalam peringatan HUT ke-61 Partai Golkar sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor Golkar Nagan Raya, Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Senin (20/10/2025).

Menurut Ampon Bang, TRK merupakan sosok kader sejati yang telah membuktikan kapasitas dan loyalitasnya terhadap partai.

“Beliau sudah terbukti mampu memimpin dan membesarkan partai. TRK pernah menjabat sebagai anggota dan Wakil Ketua DPRA periode 2019-2024, kembali terpilih pada Pemilu 2024, dan kini dipercaya sebagai Bupati Nagan Raya periode 2025-2030,” tambahnya.

Dukungan terhadap TRK tidak hanya datang dari kalangan lokal. Ketua DPD I Golkar Aceh saat ini, TM Nurlif, juga dikabarkan memberikan sinyal dukungan terhadap langkah politik TRK menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Aceh Desember 2025 mendatang. Gelombang dukungan dari internal partai semakin memperkuat posisi TRK sebagai calon kuat penerus kursi ketua Golkar Aceh.

Di sisi lain, munculnya wacana calon eksternal untuk memimpin Golkar Aceh ditolak keras oleh mayoritas kader internal. Para tokoh Golkar yang kini duduk di DPR Aceh seperti Ali Basrah, Iskandar (Simeulue), Khalid S.Pd.I (Ketua AMPI Aceh), serta TRK sendiri, sepakat bahwa kepemimpinan partai harus lahir dari proses kaderisasi yang sah.

“AD/ART Golkar tidak memberi ruang bagi non-kader untuk menjadi calon ketua. Tolak secara tegas calon dari luar kader,” tegas TRK dalam pernyataannya pada 15 Juli 2025 lalu.

Pandangan serupa disampaikan Khalid yang menilai dukungan terhadap calon eksternal sebagai langkah keliru. “Golkar partai terbuka, siapa pun bisa jadi anggota. Tapi berharap langsung jadi ketua tanpa proses kaderisasi, itu naif,” ujarnya.

Dukungan bagi kader internal juga datang dari Iqbal Piyeung, Ketua Kadin Aceh sekaligus kader senior Golkar, yang mengingatkan bahwa membuka peluang bagi non-kader akan melemahkan semangat kaderisasi yang telah dibangun puluhan tahun. Sementara Mukris Jumadi, Ketua AMPG Kota Langsa, menyebut wacana tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap mekanisme internal partai.

Selain dari jajaran kader internal, dukungan terhadap Teuku Raja Keumangan juga terus mengalir dari para Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten/kota di Aceh. Sejumlah pimpinan daerah partai secara terbuka menyatakan komitmennya mendukung TRK untuk memimpin Golkar Aceh ke depan.

Di antara mereka adalah Ketua Golkar Aceh Tenggara, Salim Fakhry; Ketua Golkar Nagan Raya, Cut Intan Mala; Ketua Golkar Kota Banda Aceh, Sabri Badruddin; serta Ketua Golkar Pidie Jaya, Khalid.

Arus dukungan ini diperkirakan akan terus bertambah, seiring semakin banyaknya organisasi sayap dan ormas Golkar yang mulai menyatakan kesediaan bergabung dalam barisan pendukung TRK menjelang Musda Golkar Aceh Desember mendatang.

Menariknya, pandangan para kader Aceh ini sejalan dengan sikap resmi Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menegaskan pentingnya menjaga marwah partai dengan menempatkan kader terbaik sebagai pimpinan di setiap tingkatan, termasuk di daerah.

“Embrio kita adalah pendukung pemerintah, bukan oposisi. Banyak ketua Golkar yang mencoba jadi oposisi, dan tak lama diturunkan. Maka jangan coba-coba,” tegas Bahlil dalam arahannya beberapa waktu lalu.

Pernyataan Bahlil ini mempertegas arah politik Golkar nasional, solid mendukung pemerintahan terpilih dan memperkuat struktur partai melalui kader yang loyal dan berpengalaman. Dengan demikian, dorongan agar kursi Ketua DPD I Golkar Aceh diisi oleh kader murni seperti TRK kian menemukan legitimasi politiknya.

Berkaca dari dinamika tersebut, para pengurus dan kader Golkar di Aceh kini semakin satu suara. Kepemimpinan partai harus tetap berada di tangan kader sejati, bukan figur dadakan dari luar partai.

“Sudah saatnya kita kubur dalam-dalam wacana mendukung calon ketua non-kader. Ini soal marwah, kaderisasi, dan masa depan Partai Golkar”.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI